Cek Fakta Fakta atau Hoaks

[CEK FAKTA] Infomasi Penyemprotan Racun untuk Virus Melalui Udara dan Obat Saat Gejala Corona

Minggu, 22 Maret 2020 - 21:31 | 621.37k
Pesan berantai tentang penyemprotan disinfektan melalui udara oleh pesawat udara Malaysia dan Singapura yang beredar di WhatsApp Grup. (Tangkapan layar TIMES Indonesia)
Pesan berantai tentang penyemprotan disinfektan melalui udara oleh pesawat udara Malaysia dan Singapura yang beredar di WhatsApp Grup. (Tangkapan layar TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah pesan berantai tentang penyemprotan disinfektan melalui udara oleh pesawat udara Malaysia dan Singapura untuk melawan virus Corona atau Covid-19, beredar di sejumlah WhatsApp Grup (WAG), Minggu (22/3/2020).

Dalam pesan tersebut dijelaskan bahwa penyemprotan dari udara melalui pesawat ini akan berlangsung pada pukul 23.00 WIB. Pesan tersebut juga ditambahkan dengan informasi tentang obat-obatan yang layak dikonsumsi dan tidak dikonsumsi untuk mencegah penyebaran virus Corona. 

Berikut pesan berantai yang diterima tim Cek Fakta TIMES Indonesia:

Info penting

Pemberitahuan bahwasannya nanti mlm pada pukul 23.00 wib agar kita tidak ada yg keluar rumah,jika ad menjemur pakaian atau makanan segera diangkat dibawa masuk,karena mulai pukul 23.00 wib akan ada penyemprotan racun untuk virus corona dari malaysia dan singapore melalui udara,bila besok pagi hujan jgn keluar rumah dulu sampai hujan berhenti..mohon beritahukan kepada keluarga,sahabat atau tetangga bapak ibu sekalian. Trima kasih

Info tambahan, dari WHO.

Jika ada gejala sakit terkena 

- Batuk

- Pilek

- Panas tinggi

“ jangan “minum obat yg mengandung “ ibuprofen”

Ini akan menambah hidup virus corona convid 19

 

Pertolongan pertama yang dilakukan adalah

Minum obat flu n demam yg mengandung 

“ paracetamol”

Di Indonesia obat2 tersebut terdapat pada obat sbb: 

- Panadol

- Paramex

- Neozep

 

Berikut beberapa obat2 yg mengandung ibuprofen: 

- Proris

- Advil

- Motrin

- Nuprin

- Brufen

- Intrafen

- Neo rheumacyl

- Oskadon SP

- Bodrex Extra

 

Hati hati minum obat ya

Stay safe n stay healthy semuanya

cek-fakta-Infomasi-Penyemprotan-2.jpg

CEK FAKTA

Penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia menemukan bahwa informasi tentang adanya penyemprotan racun untuk virus Corona atau COVID-19 dari Malaysia dan Singapura ini salah. Sebab, tidak ada pernyataan dari pihak Malaysia dan Singapura tentang aktivitas ini.

Penelusuran tim CEK Fakta TIMES Indonesia dalam situs resmi militer, Angkatan Tentera Malaysia menyatakan informasi viral terkait helikopter menyiram racun tersebut palsu alias hoaks dan meminta semua pihak untuk tidak menyebarkannya.

Panglima Angkatan Tentera Malaysia Jenderal Tan Sri Dato’ Sri Hj Affendi bin Buang TUDM dalam berita.rtm.gov.my membantah info viral soal “helikopter tentera khas yang digunakan untuk membuat semburan disinfeksi COVID-19 di udara di seluruh negara.” yang sempat beredar di Malaysia.

“Panglima Angkatan Tentera Malaysia, Jeneral Tan Sri Affendi Buang menegaskan berita yang tular di media sosial itu adalah palsu.

Dalam satu kenyataan, beliau berkata walaupun tidak dinyatakan jenis helikopter milik pasukan perkhidmatan mana sama ada Tentera Darat, TUDM atau TLDM namun penggunaan perkataan tentera serta hebahan tidak benar boleh mencetuskan suasana panik.

Orang ramai juga dinasihatkan tidak mudah terpengaruh dengan sebarang berita yang boleh mencetuskan kebimbangan.”

Terjemahan

“Jenderal Angkatan Bersenjata Malaysia, Jenderal Tan Sri Affendi Buang menegaskan bahwa berita di media sosial adalah palsu.

Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan meskipun tidak disebutkan jenis helikopter yang dimiliki oleh pasukan layanan, apakah Angkatan Darat, RMAF atau RMAF, penggunaan kata-kata militer dan pernyataan palsu dapat membuat panik.

Orang-orang juga disarankan untuk tidak terpengaruh oleh berita apa pun yang dapat menyebabkan kecemasan."

cek-fakta-Infomasi-Penyemprotan-3.jpgSumber: ATM nafi helikopter tentera khas buat semburan disinfeksi di udara | berita.rtm.gov.my

Pihak Angkatan Tentara Malaysia juga melakukan klarifikasi terkait informasi ini melalui pernyataan media yang diposting di akun resmi Facebook.

cek-fakta-Infomasi-Penyemprotan-4.jpgcek-fakta-Infomasi-Penyemprotan-5.jpgcek-fakta-Infomasi-Penyemprotan-6.jpgSumber: Postingan Facebook Markas Angkatan Tentera Malaysia

Informasi hoaks ini juga telah beredar di kawasan Batam, Kepulauan Riau, pada Minggu 22 Maret 2020. Pihak pemerintah setempat pun telah melakukan klarifikasi terkait informasi. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmaryadi yang dimintai konfirmasi mengenai info viral itu secara tegas menyatakan informasi itu hoax.

"Kalau yang ini pasti hoax ya,” jawab Didi melalui grup melalui WhatsApp Pers khusus isu corona.

cek-fakta-Infomasi-Penyemprotan-7.jpgSumber: Hoax, Helikopter Malaysia-Singapura Akan Sebar Racun untuk Bunuh Virus Corona | suryakepri.com

Selain itu, tim Cek Fakta TIMES Indonesia juga menemukan adanya format lain tentang informasi ini yang juga beredar di WhatsApp Group (WAG). 

Khusus Batam dan sekitarnya… Mohon jangan keluar di atas jam 11 malam ini. Karena Singapura dan Malaysia mau menyiram racun pembasmi C-19 (Corona).

Dan kalau besok pagi ada hujan…jangan terkena air hujan…Karena Karena masih ada kandungan racun.

Ada pakaian atau barang penting di luar rumah… Silakan dimasukan ke dalam rumah.

cek-fakta-Infomasi-Penyemprotan-9.jpgSumber: Tangkapan Layar TIMES Indonesia

Pemberitahuan bahwasannya nanti mlm pada pukul 23.00 wib agar kita tidak ada yg keluar rumah,jika ad menjemur pakaian atau makanan segera diangkat dibawa masuk,karena mulai pukul 23.00 wib akan ada penyemprotan racun untuk virus corona dari malaysia dan singapore melalui udara,bila besok pagi hujan jgn keluar rumah dulu sampai hujan berhenti..mohon beritahukan kepada keluarga,sahabat atau tetangga bapak ibu sekalian. Trima kasih

cek-fakta-Infomasi-Penyemprotan-8.jpgSumber: Tangkapan Layar TIMES Indonesia

Sementara itu, terkait dengan imbauan obat-obatan untuk virus Corona, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penderita gejala Covid-19 menghindari penggunaan ibuprofen, setelah pejabat Prancis memperingatkan bahwa obat antiinflamasi dapat memperburuk efek virus pada Selasa (17/3/2020).

Peringatan oleh Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengikuti sebuah studi baru-baru ini dalam jurnal medis The Lancet yang menghipotesiskan bahwa suatu enzim yang dikuatkan oleh obat antiinflamasi seperti ibuprofen dapat memfasilitasi dan memperburuk infeksi Covid-19.

“Sementara itu, kami merekomendasikan penggunaan parasetamol, dan jangan menggunakan ibuprofen sebagai pengobatan sendiri. Itu penting," katanya.

cek-fakta-Infomasi-Penyemprotan-12.jpgSumber: Coronavirus: Avoid taking ibuprofen for Covid-19 symptoms, says WHO | www.straitstimes.com

Sementara itu, tentang daftar obat yang mengandung ibuprofen dalam informasi tersebut memang benar. Menurut penelusuran tim CEK Fakta, kandungan ibuprofen ini terkandung dalam 10 jenis obat yang disebutkan. Informasi ini dicantumkan dalam situs bp-guides.id berjudul Kenali Jenis Obat dengan Benar, Inilah 10 Rekomendasi Obat Ibuprofen yang Dapat Meringankan Rasa Sakitmu yang tayang pada 21 Desember 2018.

cek-fakta-Infomasi-Penyemprotan-10.jpg

Sumber: Kenali Jenis Obat dengan Benar, Inilah 10 Rekomendasi Obat Ibuprofen yang Dapat Meringankan Rasa Sakitmu | bp-guide.id

Penelusuran tim CEK Fakta TIMES Indonesia dalam situs alodokter.com, menunjukkan perbedaan fungsi obat antara Paracetamol dan Ibuprofen. Paracetamol adalah obat golongan analgesik (pereda nyeri) yang bermanfaat untuk meredakan rasa nyeri ringan hingga sedang akibat sakit kepala, sakit gigi, menstruasi, sakit punggung, hingga terkilir. Selain meredakan nyeri, paracetamol juga berguna untuk menurunkan demam.

Sedangkan, Ibuprofen termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Sama seperti paracetamol, obat ini juga digunakan untuk meredakan nyeri dan demam. Bedanya, ibuprofen juga bermanfaat untuk mengatasi peradangan. Obat ini dapat menghambat produksi zat pemicu peradangan di dalam tubuh.

cek-fakta-Infomasi-Penyemprotan-11.jpg

Sumber: Memilih antara Ibuprofen dan Paracetamol | www.alodokter.com


KESIMPULAN

Berdasarkan rangkuman informasi dan pemeriksaan fakta di atas, tim CEK Fakta TIMES Indonesia menyatakan informasi tersebut termasuk dalam informasi hoaks. Sebab, fakta yang terjadi dalam penelusuran tentang informasi tersebut tidak ada. Pihak militer Malaysia juga menyatakan informasi tersebut salah.

Sedangkan terkait obat-obatan yang digunakan untuk gejala sakit batuk, pilek, panas tinggi memang benar dapat diobati dengan Paracetamol. Sedangkan, terkait ibuprofen, pihak WHO juga telah memberikan rekomendasi untuk tidak mengonsumsi obat-obatan yang mengandung ibuprofen.

Menurut kategori disinformasi First Draft News, informasi ini masuk dalam konten informasi yang keliru. Penulis pesan ini memuat konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Hasil rekomendasi WHO yang pernah dirilis, dikombinasikan dengan informasi penyemprotan disinfektan untuk melawan racun virus Corona atau Covid-19.

________

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 21 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES