Cek Fakta Fakta atau Hoaks

[CEK FAKTA] Video Jenazah Pasien Covid-19 Bola Matanya Diambil

Senin, 28 Juni 2021 - 18:17 | 127.13k
Video yang mengklaim jenazah pasien covid-19 bola matanya diambil.
Video yang mengklaim jenazah pasien covid-19 bola matanya diambil.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar video yang menyebut jenazah pasien covid-19 bola matanya diambil. Video tersebut beredar di WhatsApp Group (WAG).

Dalam video tersebut tampak ada darah yang keluar dari tubuh jenazah. Terdapat pula narasi yang menyatakan jenazah yang katanya pasien Covid-19 tetapi setelah peti jenazah dibuka, matanya sudah tidak ada.

Berikut narasi yang tertulis dalam video tersebut:

“DI BILANG CORONA SETELAH PETI DI BUKA TERNYAYA MATANYA DIAMBIL TANPA SEPENGETAHUAN KELUARGA
SUNGGUH BIADAB"

cek-fakta-Jenazah-Pasien-Covid-2.jpgSumber: Tangkapan layar WhatsApp

CEK FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim jenazah pasien Covid-19 matanya diambil merupakan informasi yang salah.

Penelusuran tim melalui mesin pencari, menemukan fakta bahwa klaim tersebut telah diperiksa oleh Tim Cek Fakta Liputan 6 -jaringan Tim Cek Fakta TIMES Indonesia- pada 8 November 2020.

Melansir dari liputan6.com, tidak ada organ yang hilang karena semua organnya lengkap, tidak ada bola mata yang hilang. Peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Probolinggo pada November 2020. 

Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo membantah klaim video jenazah pasien positif COVID-19 tanpa bola mata tersebut.

"Tidak betul ada pengambilan organ (mata) sebagaimana yang beredar di media sosial karena pada saat pemulasaran jenazah dengan protokol COVID-19 sudah disaksikan oleh pihak keluarga," kata Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo, dr Shodiq Tjahjono, dikutip dari liputan6.com.

Pihak keluarga pasien positif yang meninggal tersebut Ainur Huda mengatakan video yang beredar menyebutkan mata ibu M hilang itu tidak benar karena pihak keluarga menyaksikan pemulasaran jenazah.

"Saya melihat sendiri saat pemulasaran jenazah dan tidak ada organ yang hilang karena semua organnya lengkap, sedangkan darah yang keluar itu berasal dari hidungnya," katanya.

Ia menjelaskan almarhum memiliki riwayat penyakit hipertensi dan stoke sejak lama, bahkan sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.

"Pihak keluarga membuka peti jenazah pasien COVID-19 karena ibunya ingin melihat jenazah anaknya untuk terakhir kali dan saat dibuka kondisi jenazah tersebut mengalami pendarahan yang keluar dari hidung," ujarnya.

Terkait dengan darah yang keluar seperti terlihat dalam video, Koordinator Penegakan Hukum Satgas COVID-19 Jawa Timur Ugas Irwanto menyatakan, jenazah pasien positif Covid-19 tersebut memiliki riwayat stroke dan hipertensi.

Kondisi ini mengakibatkan pembuluh darah di bagian kepala pecah. Sehingga kemudian menimbulkan pendarahan di sejumlah bagian.

"Di antaranya, melalui bagian mata. Jenazah tersebut, akhirnya memang dibuka dan dimandikan kembali oleh pihak keluarga. Disaksikan tokoh agama setempat," kata Ugas.

cek fakta Jenazah Pasien Covid 3

Sumber: Viral Klaim Video Jenazah Positif Covid-19 Tanpa Bola Mata, Simak Faktanya | Liputan6

Sementara itu, melansir dari detik.com, pelaku penyebaran video viral tersebut telah ditangkap. Penyebar diamankan di rumahnya dan dibawa ke Polres Probolinggo, Jumat (6/11/2020). 

Kapolres Probolinggo, AKBP Ferdy Irawan menjelaskan pihaknya langsung mengamankan pelaku saat mengetahui video hoaks itu heboh dan membuat resah warga. 

cek fakta Jenazah Pasien Covid 4Sumber: Penyebar Jenazah COVID-19 Berdarah dengan Bola Mata Tak Ada Diamankan Tanpa Melawan | Detik.com

Pemeriksaan atas klaim tersebut juga telah dilakukan Mafindo melalui turnbackhoax.id. 

cek fakta Jenazah Pasien Covid 5Sumber: [SALAH] “Jenazah pasien yang ‘katanya’ kena kopit di Probolinggo setelah dibuka ternyata kedua bola matanya sudah tidak ada” | Turnbackhoax

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim dalam video yang menyebut jenazah pasien covid-19 bola matanya diambil, merupakan informasi yang salah. Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, klaim tersebut masuk dalam kategori Misleading Content (Konten Menyesatkan).

Misleading Content terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.

----

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES