[CEK FAKTA] Salah, Foto Taliban Akan Beri Kebebasan pada Perempuan Afghanistan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah foto disertai narasi Taliban akan memberi kebebasan kepada perempuan, beredar di media sosial Twitter.
Foto memperlihatkan sejumlah perempuan mengenakan busana berwarna hitam, dalam kondisi tangan terikat, berada di samping seorang pria yang memegang tali ikatan tersebut. Foto tersebut diunggah oleh akun @CandidShweta pada 18 Agustus 2021.
Advertisement
Pengguna akun @CandidShweta menyertakan narasi berikut:
“Taliban will “give” Freedom to women.
Yes, they can occasionally breath.”
Pantauan Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, per Senin (30/8/2021) pukul 10:31 WIB, cuitN akun @CandidShweta tersebut di-retweet 86 kali, dikomentari 37 kali, dan mendapat tanda like 223 kali.
Sumber: Twitter (https://twitter.com/CandidShweta/status/1427889241724362753)
CEK FAKTA
Tim Cek Fakta menelusuri foto tersebut, dengan menggunakan Reverse Image. Kami mendapati bahwa foto tersebut digunakan sebagai ilustrasi dalam sebuah aksi protes yang dilakukan oleh orang-orang Kurdi di London, Inggris, 14 Oktober 2015, waktu setempat.
Melansir bbc.com, aksi itu diselenggarakan oleh sekelompok diaspora Kurdi yang berusaha meningkatkan kesadaran jika dugaan tindakan ISIS di Irak.
Sumber: #BBCtrending: The mock Islamic State slave auction in London | BBC
Masih terkait dengan aksi itu, melansir dari newsweek.com, pengunjuk rsa memprotes perdagangan perempuan untuk dijadikan budak seks oleh ISIS. “Ini terjadi setiap hari di Irak dan Suriah. Kami membawanya kepada Anda,” kata salah satu pengunjuk rasa.
Aksi diikuti 20 pengunjuk rasa yang meneriakkan “ISIS, ISIS, teroris!”. Dalam aksi itu, pengunjuk rasa menggambarkan perdagangan perempuan itu dengan empat perempuan mengenakan busana berwarna hitam dan bercadar, dalam kondisi tangan dirantai.
Sumber: Kurdish Activists Stage ISIS Sex Slave Market in Central London | Newsweek
Kami juga menemukan pengakuan dari fotografer yang mengambil foto tersebut. Ari Murad, nama fotografer iitu, mengaku dalam cuitannya bahwa ia mengambil foto tersebut pada tahun 2014 untuk menyoroti ISIS yang menculik wanita Kurdi Yazidi. Dalam cuitannya juga, di akun @arimuradd, ia menyampaikan bahwa foto itu banyak beredar dengan klaim Afghanistan 2021.
Sumber: Twitter/@arimuradd
Ari Murad juga mengunggah video aksi protes tersebut di akun Facebook-nya, Ari Murad, pada 2 Maret 2016.
Sumber: Facebok/Ari Murad
KESIMPULAN
Menurut hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, foto dengan klaim Taliban akan memberi kebebasan kepada perempuan Afghanistan, salah. Faktanya, foto tersebut hasil bidikan Ari Murad, seorang fotografer, saat aksi protes kelompok Kurdi menentang pelelangan wanita untuk dijadikan budak seks oleh ISIS di Westminster Square, London, Inggris pada 15 Oktober 2014.
Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tersebut termasuk dalam kategori false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |