[CEK FAKTA] Rachel Vennya Jadi Duta Covid-19, Ini Kata Satgas Penanganan Covid-19

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Informasi tentang Rachel Vennya dinobatkan menjadi Duta Covid-19 beredar di media sosial. Informasi ini cukup masif beredar setelah dikabarkan kabur dari karantina setelah bepergian dari luar negeri.
Rachel Vennya diduga berhasil kabur dari karantina di Wisma Atlet berkat bantuan oknum TNI. Hal itu pun membuat seorang oknum membuat sebuah narasi di media sosial beredar menyebutkan Rachel Vennya akan dijadikan Duta Covid-19.
Advertisement
Berikut narasi yang beredar dan dibagikan oleh akun Instagram @playitsafebabyofficial.
"Teteh dapat info nih. Kabarnya dia dan oknum yang bersangkutan bakal dijadikan duta covid-19 nanti diberikan tugas memberikan penyuluhan tentang vaksin, karantina menjaga daya tahan tubuh, dan lain-lain."
Sumber: Instagram (https://www.instagram.com/p/CVE13N8v9qS/)
CEK FAKTA
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim bahwa Rachel Vennya dinobatkan menjadi Duta Covid-19, salah. Kami menemukan pernyataan yang membantah hal tersebut.
Penyataan bantahan ini disampaikan oleh juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi. Siti mengatakan pemerintah tidak berniat untuk menjadikan Rachel Vennya sebagai Duta Covid-19 atau Duta Karantina.
Selanjutnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga membantah kabar tersebut.
Pihaknya tidak membenarkan kabar yang beredar tersebut.
"Itu tidak benar," kata Wiku Adisasmito.
Sumber: Hoaks! Rachel Vennya dinobatkan sebagai Duta COVID-19 | ANTARA News
KESIMPULAN
Menurut hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim bahwa benderaRachel Vennya dinobatkan menjadi Duta Covid-19, salah. Pihak Telkomsel telah membantah hal tersebut.
Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tersebut termasuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |