[CEK FAKTA] Burung di Australia Keluarkan Api, Sebabkan Kebakaran Hutan
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah pesan berantai beredar di WhatsApp tentang kabar burung yang dapat mengeluarkan api dan menyebabkan kebakaran hutan. Pesan yang berisi video dengan durasi 45 detik itu terbagi dalam dua sisi, atas dan bawah.
Sisi atas video itu menampilkan seseorang yang tampak diwawancara dalam rekaman televisi. Orang yang diwawancara itu berbicara dalam Bahasa Arab. Sedangkan di sisi bawah menampilkan video burung di padang rumput. Beberapa kali, burung itu tampak mengeluarkan sinar laser dari matanya dan menyebabkan rumput terbakar.
Advertisement
Pesan video itu tampak diambil dari platform TikTok karena terdapat tanda air (watermark) pada sisi kanan bawah.
Sementara pada pesan berantai, disematkan pula narasi sebagai berikut:
“Burung ini bisa mengeluarkan api, sudah di sebut oleh Nabi Muhammad SAW 1400 tahun yang lalu. Sekarang Scientists di Sydney, Australia baru merilis penemuan bahaya burung ini. Kemungkinan, burung inilah yang menyebabkan banyak kebakaran di benua Australia…wallahualam.”
Sumber: Tangkapan layar WhatsApp
Di platform TikTok, unggahan serupa ditemukan dan dilihat lebih dari 5,2 juta kali.
@armra21 ♬ original sound - ARMRA
CEK FAKTA
Hasil penelusuran TIMES Indonesia informasi terkait burung yang dapat mengeluarkan api dan menyebabkan kebakaran hutan merupakan informasi hoaks. Sebab, informasi yang tersebar tersebut bukan fakta yang sebenarnya. Tidak ada bukti yang mendukung informasi ini.
Berdasarkan penelusuran, sisi bawah yang menampilkan video burung dapat mengeluarkan sinar laser yang mampu membakar rumput merupakan video yang telah disunting atau direkayasa.
Sisi atas video menampilkan peneliti dan penulis buku asal Suriah, Abdeel Daem Kaheel. Kaheel, sebagaimana tampak dalam video itu, sedang diwawancara pembawa acara dari stasiun televisi asal Mesir, Al Rahma.
Dalam wawancara itu, Kaheel menjelaskan fenomena kebakaran hutan di Australia yang diduga dilakukan oleh burung elang seperti hasil penelitian yang disampaikan dalam Journal of Ethnobiology pada Desember 2017.
Kaheel membahas hasil penelitian yang menyebut burung elang sengaja mengambil ranting yang terbakar ke area lain sejauh satu kilometer. Perilaku tersebut juga diduga dilakukan secara kelompok.
Sementara di sisi bawah video, tampak burung Lapwing Utara. Lapwing utara (Vanellus vanellus), juga dikenal sebagai peewit, adalah burung dalam keluarga lapwing. Nama lapwing kerap dikaitkan dengan bunyi "lapping" yang dihasilkan dari sayapnya saat terbang.
Nama itu juga dipercaya mengacu pada taktik burung itu yang berpura-pura mematahkan sayapnya, demi mengalihkan perhatian predator dari sarang mereka ketika mereka merasa terancam.
Peewit juga punya julukan lain, yakni pewit, tuit, atau tew-it yang merujuk pada suara khas burung tersebut. Tapi tidak ditemukan fakta valid burung asal Eropa itu dapat menembakkan sinar laser, apalagi membakar hutan di Australia.
KESIMPULAN
Menurut hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi mengenai burung yang dapat mengeluarkan api dan menyebabkan kebakaran hutan, merupakan informasi yang salah. Karena informasi ini tidak mencantumkan sumber resmi, dan belum ada data resmi ataupun riset terkait informasi ini.
Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, burung yang dapat mengeluarkan api dan menyebabkan kebakaran hutan dalam kategori Fabricated Content (konten palsu). Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta. Biasanya, fabricated content berupa informasi lowongan kerja palsu dan lain-lain.
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |