Cek Fakta Fakta atau Hoaks

CEK FAKTA: Salah, Dokter Terawan Akan Jadi Milik Jerman

Rabu, 06 April 2022 - 19:43 | 155.25k
Unggahan tangkapan layar artikel disertai narasi tentang dokter Terawan akan jadi milik Jerman.
Unggahan tangkapan layar artikel disertai narasi tentang dokter Terawan akan jadi milik Jerman.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar gambar tangkapan layar artikel disertai narasi tentang dokter Terawan yang akan menjadi milik Jerman dan bertugas di sana. 

Gambar tangkapan layar tersebut dibagikan akun Facebook Demokrat Kawal AHY RI 1 2024 pada 30 Maret 2022 (https://www.facebook.com/PatollaDin).

Dalam gambar tersebut, terdapat tulisan sebagai berikut:

“Dr. Terawan dari RS Gatot Subroto yg dipecat dari IDI, dikontrak oleh salah satu RS top di Jerman untuk mengembangkan sistem pengobatan stroke yang beliau temukan. Selamat Jerman.”

Akun tersebut juga menyertakan narasi dalam unggahannya sebagai berikut:

Selamat buat Dr. Terawan yang sebentar lg akan Resmi jd Milik Jerman dan bertugas disana Hilang satu Aset Negara.
Buang di negri sendiri di ambil oleh negara lain.

cek-fakta-terawan-3.jpgSumber: https://www.facebook.com/PatollaDin/posts/274388481557967

Cek Fakta TIMES Indonesia juga menemukan beberapa unggahan serupa, seperti dibagikan akun SEGANTANG LADA (https://www.facebook.com/Sgantanglada) pda 29 Maret 2022. 

cek-fakta-terawan-2.jpgSumber: https://www.facebook.com/Sgantanglada/posts/134222659157964

Akun lainnya yakni Wong Solo pada 30 Maret 2022 juga membagikan tangkapan layar serupa.

cek-fakta-terawan-4.jpgSumber: https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=111115821549627&id=100079536293132

Ada pula akun Sitikhotimah pada 29 Maret 2022.

cek-fakta-terawan-5.jpgSumber: https://www.facebook.com/sitikhotimah.sitikhotimah.332/posts/536626248097910

Benarkah hal tersebut?

CEK FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, foto yang terdapat dalam tangkapan layar artikel tersebut merupakan foto pada tahun 2018.

Mengutip Turnbackhoax.id, foto tersebut  diambil saat Terawan menjabat sebagai Kepala RS Gatot Subroto. Saat itu, ia memenuhi undangan Rumah Sakit Krankenhaus Nordwest Jerman untuk mengenalkan metode cuci otak digital subtraction angiography (DSA).

Namun hingga saat ini, tidak ditemukan informasi lanjutan kerja sama tersebut di situs maupun di akun twitter rumah sakit tersebut.

cek-fakta-terawan-6.jpgSumber: [SALAH] “Selamat buat Dr. Terawan yang sebentar lg akan Resmi jd Milik Jerman dan bertugas disana” | Turnbackhoax

Penelusuran dengan menggunakan Google reverse image, foto tersebut pernah dipublikasikan oleh sejumlah media. Salah satunya Tribunnews.com. (Di Indonesia Dipecat, di Jerman Dokter Terawan Jalin Kerja Sama dengan Rumah Sakit, Ini Fotonya | Tribunnews).

Informasi tersebut juga dimuat di laman Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) pada 14 Mei 2018. 

Dalam laman tersebut, disebutkan bahwa RSPAD menjajaki kerja sama dengan Nordwest Krankenhaus, rumah sakit ternama dan tertua di Frankfurt, Jerman. Kolaborasi bermula dari kunjungan Kepala RSPAD, Mayjen Dr. dr. Terawan Agus Putranto, SpRad ke Nordwest Krankenhaus, awal April 2018.

Selanjutnya, pada 9 Mei 2018 perwakilan Nordwest Krankenhaus, Prof Dr Thomas Kraus Weiner datang ke RSPAD untuk menindaklanjuti letter of intent atau kerja sama.

cek-fakta-terawan-7.jpgSumber: RSPAD Jajaki Kolaborasi dengan Nordwest Krankenhaus, RS ternama di Jerman. | PERSI

Mengutip Tempo.co, tidak ditemukan informasi lanjutan kerja sama tersebut di situs Rumah Sakit Nordwest Krankenhaus, maupun di akun twitter rumah sakit tersebut.

cek-fakta-terawan-8.jpgSumber: Menyesatkan, Foto dengan Klaim Terawan akan Bertugas di Jerman | Tempo

KESIMPULAN

Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia, gambar pada tangkapan layar artikel disertai narasi tentang Dr Terawan yang akan menjadi milik Jerman, merupakan foto tahun 2018. Saat itu, Dokter Terawan menjadi Kepala RS Gatot Subroto. Ia memenuhi undangan Rumah Sakit Krankenhaus Nordwest Jerman untuk mengenalkan metode cuci otak digital subtraction angiography (DSA).

Menurut misinformasi/disinformasi yang dikategorikan oleh FirstDraft, informasi tersebut termasuk dalam kategori Misleading Content (Konten Menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya. 

---

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 24 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES