Cek Fakta Fakta atau Hoaks

Kenali Pola dan Ciri Video Hoaks di YouTube dan Facebook

Rabu, 16 Agustus 2023 - 17:36 | 131.98k
Ciri ciri video Hoaks di YouTube dan Facebook. (Ilustrasi: dok. TIMES Indonesia)
Ciri ciri video Hoaks di YouTube dan Facebook. (Ilustrasi: dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penyebaran video hoaks di platform media sosial seperti YouTube dan Facebook telah menjadi ancaman serius dalam menyebarkan misinformasi dan disinformasi kepada masyarakat. 

Dengan memahami pola yang sering digunakan oleh penyebar hoaks, kita dapat lebih berhati-hati dan terhindar dari paparan informasi yang keliru. Raksasa internet seperti Google dan Meta telah berusaha untuk memberikan label pada konten di platform mereka guna membantu pengguna memahami konteks yang sebenarnya.

Advertisement

Platform media sosial, termasuk Facebook, telah berkolaborasi dengan pihak ketiga dan pemeriksa fakta independen untuk memberi label pada konten yang mengandung misinformasi. 

Namun, tidak semua video yang beredar di media sosial menjadi target pemeriksaan fakta. Oleh karena itu, sebagai pengguna media sosial, kita perlu memiliki pengetahuan yang memadai untuk bisa membedakan antara hoaks dan fakta. Berikut adalah beberapa ciri dan pola yang perlu dikenali terkait sebaran video hoaks di YouTube dan Facebook:

1. Judul Salah Ketik dan Bombastis

Video hoaks cenderung menggunakan judul yang menarik perhatian dan bombastis untuk menarik penonton. Meskipun judul tersebut berlebihan, namun hal ini membuat video tersebut dilihat oleh ribuan hingga jutaan kali. Namun, konten sebenarnya dalam video tersebut tidak selalu mendukung klaim yang terdapat pada judulnya. 

Sebagai contoh, ada trik yang sering digunakan, yaitu memuat judul yang dramatis namun isi video tidak memiliki bukti yang mendukung klaim tersebut. Selain itu, penggunaan tanda baca berlebihan seperti tanda seru berulang kali juga menjadi ciri yang patut diwaspadai.

2. Narator Membaca Berita dari Media

Beberapa video hoaks menggunakan pola pembacaan ulang artikel dari media daring. Artikel yang sudah terverifikasi kemudian diolah oleh penyebar hoaks menjadi video yang berisi misinformasi. Narator dalam video tersebut membacakan berita dari media lain, namun seringkali isi berita tersebut tidak sesuai dengan judul video. Hal ini dapat membingungkan penonton dan memicu persepsi yang salah.

3. Menggunakan Cuplikan dari Video Lain

Sebagian besar video hoaks di Facebook dan YouTube tidak menggunakan konten yang diproduksi sendiri. Penyebar hoaks seringkali mengambil cuplikan-cuplikan dari berbagai sumber, termasuk media, televisi, atau pendapat dari video di YouTube. Cuplikan ini dicampur tanpa menyajikan konteks yang lengkap, sehingga dapat memberikan informasi yang keliru kepada penonton.

4. Manipulasi Foto Thumbnail

Thumbnail atau gambar mini yang ditampilkan pada tautan video seringkali dimanipulasi untuk menarik minat penonton. Penggunaan thumbnail yang dramatis atau kontroversial dapat membuat pengguna tertarik untuk menonton video hoaks tersebut.

5. Akun Propaganda

Sejumlah video hoaks sering diunggah oleh akun yang sama atau disebar di grup yang sama di media sosial. Akun-akun ini mungkin dibuat dengan tujuan untuk menyebarkan propaganda atau menggiring opini publik. Beberapa video hoaks juga dapat menyerang tokoh politik atau menciptakan narasi yang merugikan.

Dalam menghadapi penyebaran video hoaks, penting bagi setiap individu untuk selalu berpikir kritis dan memeriksa sumber informasi. Memiliki pengetahuan tentang ciri-ciri video hoaks dapat membantu kita menghindari penipuan informasi yang merugikan dan menjaga literasi digital yang lebih baik.

----

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 24 media dan satu komunitas (Mafindo) untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES