Cek Fakta Fakta atau Hoaks

CEK FAKTA: Salah, WEF Berencana Campurkan Vaksin ke Pasokan Air

Kamis, 07 September 2023 - 09:43 | 50.08k
Unggahan video di platform X (sebelumnya Twitter) tentang WEF berencana campurkan vaksin ke pasokan air.
Unggahan video di platform X (sebelumnya Twitter) tentang WEF berencana campurkan vaksin ke pasokan air.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar video seorang wanita berbicara di forum World Economic Forum (WEF). Video tersebut diklaim bahwa WEF berencana mencampurkan vaksin ke dalam pasokan atau persediaan air. 

Video tersebut diunggah di platform X atau Twitter oleh akun @Bhikshusureshw1. Dalam video tersebut terdapat teks: They are determined to depopulate. They want to jab our water now. (Terjemahan: Mereka bertekad untuk depopulasi. Sekarang mereka ingin menyuntik pasokan air kita).

Advertisement

Dalam unggahannya, akun  @Bhikshusureshw1 mencuitkan narasi berikut:

The WEF wants to vaccinate you through your water now (Terjemahan: WEF ingin memvaksinasi Anda melalui air Anda sekarang)

cek-fakta-World-Economic-Forum-2.jpghttps://twitter.com/Bhikshusureshw1/status/1695993509202067965

Benarkah klaim tersebut?

Penjelasan

Berdasarkan penelusuran, mengutip kompas.com (CEK FAKTA: WEF Tidak Berencana Campurkan Vaksin ke Pasokan Air | Kompas), wanita yang berbicara dalam video tersebut adalah Mariana Mazzucato, profesor dari University College London (UCL). Mazzucato juga menjadi direktur pendiri Institut Inovasi dan Tujuan Umum UCL. 

Dalam video yang beredar, ia bicara soal masalah air global dan sedikit menyinggung masalah vaksin serta krisis iklim. 

Mariana Mazzucato berbicara dalam konferensi pers peluncuran Komisi Global untuk Ekonomi Air, pada 25 Mei 2023 di Davos, Swiss. 

Video lengkap konferensi pers tersebut dapat disaksikan di situs WEF (Press Conference: The New Economics of Water - Launch of Global Commission | WEF). Klip ketika Mazzucato berbicara, dapat dilihat mulai menit ke-15 detik ke-56.

Dari keseluruhan acara konferensi dan perbincangan panel narasumber, tidak ada satu pun yang mengusulkan vaksinasi melalui persediaan air. Komisi Global untuk Ekonomi Air dibentuk untuk mendorong pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.

Juru bicara WEF, Yann Zopf menyampaikan, Komisi Global untuk Ekonomi Air merupakan organisasi independen dan tidak terikat dengan WEF secara keorganisasian. Pihaknya juga membantah bahwa WEF pernah membuat pernyataan apa pun soal vaksinasi melalui persediaan air.

“WEF tidak pernah membuat pernyataan apa pun tentang atau berencana menambahkan vaksin COVID ke dalam air,” kata Zopf, dikutip dari Reuters (Fact Check-Panelist did not say WEF would add vaccines to water | Reuters).

Penelusuran atas video serupa juga dilakukan oleh Mafindo di Turnbackhoax.id ([SALAH] WEF Ingin Mencampurkan Vaksin Covid-19 ke Dalam Pasokan Air | Turnbackhoax).

Kesimpulan 

Dalam pembicaraab selama konferensi pers WEF, tidak ada satu pun yang mengusulkan vaksinasi dicampurkan ke dalam pasokan air. Informasi yang diunggah akun X atau Twitter @Bhikshusureshw1 termasuk konten yang menyesatkan (misleading content).

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber tepercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

----

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 24 media dan satu komunitas (Mafindo) untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES