Cek Fakta Fakta atau Hoaks

Cek Fakta: Muhaimin Iskandar Sebut 20 Persen APBN untuk Bayar Utang Luar Negeri

Jumat, 22 Desember 2023 - 22:53 | 72.34k
Muhaimin Iskandar.
Muhaimin Iskandar.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTADebat Pilpres 2024 jilid kedua untuk Pemilu 2024 berlangsung  di Jakarta Convention Center,  Jumat (22/12/2023) malam.  Cawapres Muhaimin Iskandar  dalam debat kali ini 20 Persen APBN  digunakan untuk membayar utang luar negeri. 

Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Gibran Rakabuming Raka dalam Debat Pilpres 2024 seri kedua: 
Target 5,5 - 6 % itu dengan kalkulasi agar kalau kita tidak terlampau realistis, kita khawatir ujung-ujungnya utang luar negeri lagi. Utang luar negeri yang terlampau banyak ini mengakibatkan beban-beban pemerintahan hari ini, tetapi juga anak turun kita akan mengalami banyak beban utang yang panjang. Salah satunya adalah bagaimana agar APBN kita sehat. Sekarang saja prosentase 3000T aja untuk membayar utang cukup tinggi, sehingga mengurangi tidak kurang 20% APBN kita untuk membayar utang luar negeri.

Advertisement

Penelusuran Fakta

Penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta serta ahli, menemukan bahwa pernyataan Muhaimin Iskandar, benar.

Pada tahun 2022, pemerintah mengalokasikan 20,87% dari APBN untuk membayar bunga utang. Rinciannya, Rp 393,69 triliun untuk pembayaran bunga utang dalam negeri dan Rp 12,17 triliun untuk bunga utang luar negeri. 
Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/12/pemerintah-alokasikan-2087-dari-apbn-untuk-bayar-bunga-utang-pada-2022

Pada tahun 2024, alokasi pembayaran bunga utang di RAPBN tumbuh 12,7 persen. Hal ini dipengaruhi oleh kebijakan pengurangan pembiayaan utang pada tahun 2022 dan 2023. 
Sumber: https://media.kemenkeu.go.id/getmedia/fc988907-0b0e-489b-b88d-5c3885ba3b5f/Publikasi-APBNKITA-Des-23.pdf?ext=.pdf

Kesimpulan

Pernyataan Muhaimin Iskandar  tentang  20 Persen APBN  digunakan untuk membayar utang luar negeri benar. Cek Fakta TIMES Indonesia mengimbau masyarakat untuk lebih selektif menerima informasi atau menyebarkan informasi yang benar.

----

Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media dan 7 panel ahli di Indonesia.

----

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan sejumlah media dan satu komunitas (Mafindo) untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected](*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES