Cek Fakta: Anies Baswedan Sebut Cyber Attack di Indonesia Capai 800 Juta Serangan
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Debat Capres untuk Pemilu 2024 berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024) malam. Anies Baswedan menyampaikan bahwa Indonesia mengalami lebih dari 800 juta cyber attack, via HP dan komputer.
Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Anies Baswedan dalam Debat Pilpres 2024 seri ketiga:
“HP Kita, komputer kita diserang oleh cyber attack. Lebih dari 800 juta cyber attack.’
Advertisement
Penelusuran Fakta
Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta serta panel ahli, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Anies Baswedan bisa ditelusuri sebagai berikut.
Menurut peneliti isu Hubungan Internasional, Pusat Studi Filsafat Metajuridika, Universitas Mataram, Alwafi Ridho Subarkah, data yang disebut Anies Baswedan mengutip data dari BSSN terkait jumlah serangan digital yang mencapai 800 juta.
Data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang dikutip dari KBR, pada 16 September 2022, mencatat ada lebih dari 800 juta anomali traffic atau serangan siber yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun ini.
Wakil Ketua BSSN Luki Hermawan, mengungkapkan salah satu dampaknya adalah terjadinya insiden kebocoran data beberapa waktu terakhir.
"Sebagai gambaran, selama periode Januari hingga 13 September 2022, BSSN mencatat lebih dari 852 juta anomali traffic. Dengan tiga jenis anomali terbanyak berturut-turut yaitu infeksi malware 55,6 persen, kebocoran informasi 15,20 persen, trojan 10,21 persen," kata Luki dalam Sosialisasi Perpres 82/2022 tentang Perlindungan Infrastruktur Informasi Vital Ke-3, Kamis, 15 September 2022.
Sumber: https://kbr.id/nasional/09-2022/bssn-ada-800-juta-serangan-siber-tahun-ini/109528.htmlhttps://kbr.id/nasional/09-2022/bssn-ada-800-juta-serangan-siber-tahun-ini/109528.html
Lebih lanjut, Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan total anomali trafik sepanjang 2022 mencakup advanced persistent threat, phishing, cryptojacking, distributed denial of service attack, serangan remote desktop protocol, social engineering, web defacement, artificial intelligence, dan Internet of things cybercrime.
Sumber: BSSN Ungkap Lanskap Keamanan Siber Indonesia Tahun 2022 untuk Literasi Budaya Keamanan Siber
Lebih lanjut, data dari April-Juni 2023 yang dilansir laman BPIP - CSIRT/Tim Tanggap Insiden Siber Indonesia, Kaspersky mendeteksi sebanyak 7.729.320 ancaman siber, pada periode April hingga Juni tahun 2023. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2022, dengan deteksi 11.083.474 serangan siber dalam periode yang sama. Data ini juga menempatkan Indonesia di posisi ke-66 secara global.
Sumber: https://csirt.bpip.go.id/posts/q2-2023-kaspersky-catat-7-juta-lebih-serangan-siber-di-indonesia
Kesimpulan
Pernyataan Anies Baswedan dalam debat Pilpres 2024 tentang Indonesia mengalami lebih dari 800 juga cyber attack, via HP dan komputer, benar. Menurut data dari BSSN mencatat ada lebih dari 800 juta anomali traffic atau serangan siber yang terjadi di Indonesia selama periode Januari hingga 13 September 2022. Wakil Ketua BSSN Luki Hermawan, mengungkapkan salah satu dampaknya adalah terjadinya insiden kebocoran data beberapa waktu terakhir.
Cek Fakta TIMES Indonesia mengimbau masyarakat untuk lebih selektif menerima informasi atau menyebarkan informasi yang benar.
----
Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media dan 7 panel ahli di Indonesia.
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan sejumlah media dan satu komunitas (Mafindo) untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected]. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |