
TIMESINDONESIA – TIMESINDONESA, PALEMBANG – Lebaran memang ‘memaksa’ banyak orang untuk tampil greng dan menarik. Baju baru dan berbagai onemen baru disiapkan khusus untuk menyambut hari kemenangan itu. Di Kota Palembang, beberapa saat jelang lebaran, permintaan jasa menjahit pakaian mengalami peningkatan. Bahkan peningkatan itu sudah terasa sejak memasuki bulan suci Ramadhan hingga saat ini.
Sejumlah penjahit pakaian di Palembang, Sabtu, mengatakan masih banyak warga kota itu yang menjahit pakaian dan celana meskipun pakaian dan celana yang siap pakai banyak dijual di toko pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern atau mal.
Derlius salah seorang penjahit di kawasan Sekip Ujung Palembang, mengatakan dalam sebulan terakhir setiap hari ada beberapa pelanggan yang datang meminta memermak atau dijahitkan pakaian dan celana panjang ke kios jahitnya.
Warga kota tersebut banyak yang meminta dijahitkan kemeja, gamis, celana panjang, atau hanya sekedar memermak celana jeans atau baju yang kepanjangan dan kebesaran.
"Seperti biasanya menjelang Lebaran permintaan jasa menjahit meningkat hingga 70 persen dari biasanya, karena banyak masyarakat yang membutuhkan pakaian dan celana baru agar bisa tampil gaya dan rapi pada hari besar keagamaan umat Islam itu," ujarnya.
Pelanggan yang meminta dijahitkan pakaian dan celana ada yang membawa bahan sendiri dan ada juga membeli bahan yang tersedia di kios/tokonya.
Untuk ongkos memermak celana jeans dan pakaian berkisar Rp 15.000 hingga 25.000 per potong, sedangkan untuk menjahit celana panjang Rp 75.000 per potong, sedangkan jika pelanggan menggunakan bahan yang tersedia di toko dikenakan biaya Rp 180.000 - Rp 275.000 per potong tergantung kualitas bahan yang digunakan.
Sedangkan ongkos jasa menjahit kemeja biasa lengan pendek Rp 90.000 per potong dan lengan panjang 115.000 per potong, kemeja batik Rp 175.000 per potong termasuk pelapis/puring.
Dengan banyaknya permintaan, pelayanan jasa menjahit pakaian dan celana untuk digunakan pada Lebaran Idulfitri tahun ini sudah tidak diterima lagi sejak awal Juli 2015 sedangkan permintaan jahit yang tetap masuk hingga saat ini bisa diterima dengan perjanjian selesainya setelah hari besar keagamaan tersebut, kata Derlius.
Sementara penjahit lainnya Agung menjelaskan, selain banyak pesanan menjahit kemeja, celana panjang dan pemotongan jeans, dia juga banyak melayani permintaan pembuatan jas karena di kota pempek ini setiap habis lebaran banyak yang melangsungkan pernikahan dan menggelar pesta pernikahan.
Ongkos jahit dan memotongan celana jeans dikenakan Rp 15.000 per potong, jasa menjahit jas dikenakan Rp 660.000 per stel, sedangkan jika pelanggan menggunakan bahan koleksi yang ada di tokonya dekenakan biaya Rp 1,7 juta hingga Rp 2,5 juta per stel tergantung kualitas bahan yang digunakan, kata dia pula. (*)
Advertisement
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : Antara News |