Mentan: Pasokan Melimpah, Impor Bawang Merah Harus Dikurangi

TIMESINDONESIA, MALANG – Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman meminta importir menghentinkan masuknya bawang merah dari luar karena pasokan di Indonesia sangat melimpah.
Hal itu dikatakan Andi Amran, saat usai melakukan panen raya bersama di Desa Purworejo Kecamatan Ngantang yang terkenal sebagai produksi bawang merah terbesarnya.
Advertisement
"Ada importir meminta impor 25 ribu ton bawang merah, kami bilang jangan," tegas Amran, bersama salah seorang importir bawang merah, Willy, Selasa, (2/2/2016).
Menurut Amran, Saat ini Kementrian Pertanian sudah mengubah strategi dengan menanam bawang merah saat musim produksi menurun.
"Sehingga tidak ada namanya mengimpor bawang, pasokan kita terus melimpah seperti di sini," terangnya.
Di Desa Purworejo Kecamatan Ngantang, merupakan wilayah produksi bawang merah, yang memiliki wilayah produksi seluas 2500 hektare, dan dalam satu tahun bisa menghasilkan sekira 35 ribu ton bawang merah setiap tahunnya.
Amran juga mengatakan jika sejak 2014 lalu, nilai ekspor bawang sudah mengalami kenaikan hingga 95 persen.
"Awalnya akan impor 70 ribu ton, saat ini turun hanya tinggal 10 ribu sampai 15 ribu ton saja, hal ini sesuai dengan data Badan Pusat Statistik," jelasnya.
Dalam pembangunan sektor pertanian, Kementrian Pertanian sendiri menaikan anggaran pertanian dari Rp 600 miliar menjadi Rp 1,2 trilyun pada tahun 2016 ini.
Tak hanya itu, Amran juga menegaskan, harga bawang merah yang naik hingga Rp 30 ribu di Jakarta, bukan akibat dari tidak adanya produksi, namun akibat adanya pasar midle.
"Kami sudah ubah pola strateginya, Jadi tidak ada harga naik akibat tidak ada produksi, buktinya disini ada panen raya, dan harganya Rp 10 ribu," jelasnya.
Selain Mentan RI, panen raya tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifulah Yusuf, Pangdam V Brawijaya, Sumardi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Sumber | : = |