Hujan Setiap Hari di Kota Batu, Ribuan Bunga Krisan Busuk

TIMESINDONESIA, BATU – Hujan yang mengguyur Kota Batu setiap hari dalam satu bulan terakhir ini menjadi masalah tersendiri bagi petani bunga krisan. Pada kelembaban udara yang terlalu tinggi, penyakit mudah menyerang tanaman bunga primadona dekorasi ini.
Seperti yang terjadi pada kebun bunga krisan milik Waji di Desa Sidomulyo Kota Batu. Tanaman bunga krisan itu terserang jamur kelabu atau Botrytis cinerea.
Advertisement
Serangan jamur ini memang sering terjadi pada musim penghujan saat kelembaban tinggi pada lingkungan tanaman.
Gejala yang muncul adalah, daun menguning hingga kecoklatan dan pada akhirnya menyebabkan busuk bunga.
Meskipun penyemprotan pestisida sudah dilakukan seminggu sekali, namun busuk bunga tetap menyerang tanaman di kebun Waji seluas 1.500 meter ini.
Walhasil, dari seringnya kejadian bunga rontok tersebut, Waji merugi. Ia hanya bisa memanen seribu batang bunga dalam seminggu.
“Biasanya seminggu bisa dapat 5.000 batang. Tapi karena sering busuk dan rontok, sekarang hanya bisa panen seribu batang,” ungkap pria berusia 52 tahun ini.
Terdapat dua jenis krisan yang ditanam oleh pria yang tinggal di Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu ini. Yaitu jenis snow white yang berwarna putih dan jenis sena yang berwarna kuning.
Bunga krisan ini sebagian besar dijual ke Kota Surabaya untuk menjadi hiasan dekorasi kuade. Harga satu ikat bunga krisan yang dijual kepada tengkulak mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 15.000, tergantung kualitas bunga dan harga di pasaran.
Dengan adanya busuk bunga ini, Waji dan petani bunga krisan lainnya harus bersabar menunggu musim kemarau tiba. Pilihan lainnya, melakukan pencegahan dengan memberikan atap plastik untuk menaungi tanaman dari hujan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Rochmat Shobirin |