
TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Belut sawah merupakan jenis belut yang paling familiar di kalangan masyarakat dan termasuk yang banyak dikonsumsi. Selain rasanya khas dan enak, belut juga disuka kerena kandungan gizinya.
Lukman Setiyo (30), warga Desa Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga ini, tidak menyangka hobinya yang dulu suka mencari belut di sawah untuk dikonsumsi sendiri, kini menjadi usaha yang ditekuninya.
Advertisement
Dari ketekunan begerilya mencari belut sawah itulah, dalam kurung satu tahun terakhir Lukman mampu menjadi pengepul belut tangkapan alam di Purbalingga, Kebumen, Banjarnegara dan Wonosobo.
“Memang perlu ketekunan dan keseriusan, terutama rajin turun kesawah sawah dan ke desa-desa bertemu dengan para petani untuk mencari belut,” ujarnya, kepada PURBALINGGATIMES, Minggu (28/2/2016),
Dalam satu hari, Lukman mampu menjual 15 sampai 20 kilogram atau 1 kuintal perminggu. Dengan harga jual Rp 70 ribu per kilogramnya, Lukman paling apes mengantongi uang Rp 1 juta setiap harinya.
Semua belut yang dijual adalah belut sawah, bukan belut yang di budi dayakan. Karena hanya mengandalkan belut tangkapan, Lukman selalu kekurangan stok untuk menyuplai pasar di Kota Purbalingga dan sekitarnya.
“Saya sampai hari ini masih berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasar di luar kota seperti Surabaya dan Semarang, mudah-mudahan secepatnya kami bisa memenuhinya," ucapnya.
Lukman juga berharap, usaha yang sudah berjalan satu tahun ini akan terus berkembang dan semakin banyak para pencari belut, sembari melakukan edukasi kepada pemasok belut untuk ikut menjaga kelestarian alam khususnya belut sawah.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |
Sumber | : Banyumas TIMES |