Ekonomi

Delapan Kecamatan Jadi Andalan Lumbung Padi Kabupaten Malang

Selasa, 20 Maret 2018 - 08:30 | 111.70k
Salah satu lumbung padi di Kepanjen dan upaya Nasri mengajak petani untuk meningkatkan responnya terhadap kemajuan pertanian. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Salah satu lumbung padi di Kepanjen dan upaya Nasri mengajak petani untuk meningkatkan responnya terhadap kemajuan pertanian. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan fokus andalkan delapan Kecamatan di Kabupaten Malang sebagai pemikul produksi beras 2018.

Delapan kecamatan itu adalah Lawang, Singosari, Pakis, Pakisaji, Kepanjen, Gondanglegi, Turen, dan Sumberpucung.

Advertisement

Sebenarnya hampir di semua wilayah kecamatan di Kabupaten Malang memiliki lahan sawah. Namun jumlahnya tidak sebesar di delapan kecamatan itu. "Ya karena geografisnya yang pegunungan, daerah lainnya itu merupakan kawasan hortikultura (kawasan barat) dan perkebunan (timur)," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Ir. M. Nasri Abd. Wahid, M.Eng.Sc kepada TIMES Indonesia, Selasa (20/3/2018) pagi. 

Semula kecamatan Karangploso adalah bagian dari wilayah yang menjadi andalan produksi padi. Namun dalam perkembangannya kawasan itu sudah banyak yang dialihfungsikan menjadi perumahan. 

Pengalihfungsian itu jelas sangat mempengaruhi produksi padi. Itulah sebabnya ia berharap segera diterbitkan peraturan tentang pembatasan pengalihfungsian itu agar tidak cepat merembes ke daerah lain yang menjadi andalan itu.

Nasri.jpg

Saat ini DTPHP tengah fokus dengan delapan kecamatan itu dengan konsep akan menjadikannya lumbung sampai masa depan, menciptakan petani militan serta menjadi irigasinya semakin sempurna.

Menurut Nasri, menjadi sangat penting adanya peraturan tentang pembatasan pengalihfungsian lahan pertanian itu. "Kalau sudah berbicara masalah perut seluruh rakyat Kabupaten Malang kita semua harus menjadi fokus," tegasnya. 

DPTHP sendiri saat ini juga tengah gigih mengajak para kelompok petani untuk selalu menjadi lebih meningkat responsibilitinya dalam upaya meningkatkan produksi pertaniannya. 

Salah satunya adalah dengan berkomunikasi intens dengan Nasri sendiri melalui hp android. Ada 1470 kelompok tani di Kabupaten Malang. "Memang belum seluruhnya tune dengan kami. Tapi kami sudah memulainya, walau insentif kami Rp 25 ribu kepada mereka sebagai pengganti pulsa, " tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES