Ekonomi

Bukan Produk GMO, Salah Satu Alasan Kenapa Jagung Indonesia Diminati

Jumat, 03 Agustus 2018 - 15:15 | 440.76k
Jagung. (FOTO: TIMES Indonesia)
Jagung. (FOTO: TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Winarno Tohir menyatakan komoditas jagung Indonesia banyak diminati negara lain karena bibitnya bukan berasal dari teknologi Genetically Modified Organism (GMO) atau benih hasil rekayasa genetika.

"Kelebihan jagung Indonesia karena tidak ada GMO," katanya di Jakarta, Jumat (3/8/2018) seperti diberitakan Kantor Berita Antara.

Advertisement

Menurut Winarno, dengan keunggulan itu jagung Indonesia lebih murni, segar, dan berwarna lebih kuning. Dengan demikian, lanjutnya, kandungan protein di dalam jagung Indonesia juga dinilai relatif lebih banyak.

Dengan keunggulan ini, pemerintah diminta untuk terus mendorong upaya intensifikasi agar produktivitas komoditas jagung nasional bertambah dan Indonesia bisa swasembada jagung.

Sekadar informasi Genetically Modified Organism (GMO) adalah organisme yang secara genetik material telah dimodifikasi menggunakan teknik rekayasa genetika. Caranya, dengan menransfer, mengubah, menambah atau mengurangi DNA suatu makhluk hidup terhadap makhluk hidup lainnya dengan tujuan agar makhluk hidup tersebut dapat lebih kuat, lebih kebal, atau lebih produktif. 

Hasil rekayasa genetika ini juga bisa menciptakan spesies atau sub-spesies baru akibat perubahan transgenetika yang disengaja terhadap makhluk hidup tersebut.

Proses inilah yang dapat menyebabkan benih makanan yang telah dimodifikasi secara genetik dinilai banyak ahli bisa menimbulkan berbagai penyakit. Diantaranya adalah terjadi gangguan di pertumbuhan fisik dan psikologi dalam waktu yang agak lama dan efek buruknya bisa menimbulkan penyakit kanker, cacat fisik dan kematian bagi yang mengonsumsinya.

Beberapa produk sayuran (termasuk jagung), buah-buahan, ikan dan bahkan daging yang kita konsumsi saat ini berasal dari proses rekayasa genetika. Oleh karena itu, saat ini setidaknya sekitar 30 negara di dunia sudah menerapkan peraturan yang ketat pada produk makanan dan turunannya yang berasal dari GMO(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES