Ekonomi

Gula Produksi KTM Sudah Dipasok ke Sejumlah Daerah di Indonesia

Kamis, 06 September 2018 - 18:21 | 154.87k
Panen tebu di Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Kamis, (6/9/2018). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Panen tebu di Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Kamis, (6/9/2018). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Sejak beroperasi pada tahun 2017 di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Jatim), hasil produksi pabrik gula PT Kebun Tebu Mas (KTM) sudah dipasarkan ke sejumlah daerah di Indonesia.

"Produksi gula tergantung hasil tebu petani, dan Alhamdulillah hasil gula kami juga bagus," kata Adi Prasongko, salah satu direksi PT KTM, Kamis, (6/8/2018).

Advertisement

Petani-Tebu-2.jpg

Hingga saat ini PT. KTM, dikatakan Adi, sudah bisa memproduksi sebanyak 6 ribu ton, meski kapasitas produksi PT KTM sebenarnya 12 ribu ton. “Itu disebabkan tebu dari petani tebu masih belum seluruhnya masuk ke KTM,” ujarnya.

Walau sebenarnya, pabrik gula yang terletak di Kecamatan Ngimbang ini tidak hanya menerima serapan tebu tidak hanya dari Lamongan saja, namun juga dari beberapa kota di sekitar Lamongan.

"Beberapa daerah itu mulai dari daerah Tuban hingga Bojonegoro, Kediri, Jombang dan kawasan lainnya, meskipun tetap mengutamakan petani tebu lokal yang berasal dari Lamongan," tuturnya.

Petani-Tebu-3.jpg

Untuk di ketahui, berdasarkan data yang dirilis Pemkab Lamongan, pada tahun 2016 panen tebu di Kabupaten Lamongan mencapai 4.952 hektare, dengan total produksi mencapai 308.145 ton dengan rendemen masih di angka 6,5 persen. Sementara jumlah petani tebu yang ada di Lamongan, tercatat sebanyak 7.428 orang.

Padahal, sambung Adi, untuk harga, PT KTM selama ini menetapkan harga berdasarkan batas rendemen tebu. “Kalau tebu petani memiliki rendemen diatas 7 maka harganya tentu lebih mahal,” katanya.

PT KTM, dikatakan Adi, juga menerima rendemen dibawah 7 yang dimasukkan dalam karet berendemen 7 sebagai proteksi kepada petani tebu. "Untuk transaksi keuangan, kami juga menggunakan transaksi elektronik, sehingga lebih memudahkan petani," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES