Ekonomi

Belajar Sukses Membuat Kos Eksklusif ala D’Paragon

Rabu, 06 Februari 2019 - 13:04 | 449.75k
Salah satu even yang digelar D'Paragon. (FOTO: Saefullah/TIMES Indonesia)
Salah satu even yang digelar D'Paragon. (FOTO: Saefullah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Kos-kosan eksklusif saat ini semakin diminati. Baik dari kalangan eksekutif muda hingga mahasiswa.  Sewa kamar bisa harian, bulanan hingga tahunan. D’Paragon, salah satu jaringan guesthouse dan kos eksklusif terbesar di Indonesia contohnya. 

Sejak dibangun 2009, kini sudah ada 40 bangunan kos eksklusif dengan 1.500 kamar yang tersebar di delapan kota di Indonesia mulai dari Yogyakarta, Solo, Semarang, Malang, Surabaya, Palembang, Banjarmasin,  dan Jakarta.

Advertisement

“Dulu saya pernah jual rumah kos kepada purnawirawan jenderal Angkatan Udara. Justru beliau bertanya mengapa rumah kos malah dijual. Kan bisa dikembangkan jadi kos yang bagus dan eksklusif,” kata CEO Royal D’Paragon Land Muhammad Syarif Hidayat menceritakan nasihat sang jenderal, Rabu (6/2/2019).

Lalu ia bicara ke mantan jenderal yang akan membeli kosnya di Seturan Depok, Sleman kalau tidak jadi menjual rumah kos dan minta pinjaman kepadanya. Tetapi rumah kos tetap dibeli.

Dari situ, ia lalu menyusun strategi membuat kos eksklusif hingga pengelolaannya. Mulai 2009 hingga 2010 sudah tiga bangunan kos eksklusif yang ia bangun. Dari situlah ia awan kini mantap untuk membuat banyak bangunan kos di banyak kota di Indonesia. 

Awalnya memang dari modal pribadi untuk membangun kos eksklusif.  Namun dengan perkembangan bisnis, ia mengajak banyak mitra untuk membuat kos-kosan. Bahkan kini investor dari Amerika Serikat sudah mau gabung untuk mengembangkan bangunan kos-kosan serupa. 

“Untuk dapat ide, harus sering keluar, keluar rumah, ke luar negeri untuk melihat perkembangan bisnis,” kata Syarif Hidayat.

Rata-rata bangunan D’Paragon mempunyai 20 hingga 80 kamar. Sewa kamar antara Rp 1,5 juta hingga Rp 3,5 juta per bulan. Kalau di Jakarta hingga Rp 4 juta per bulan.

Bangunan kos eksklusif D’Paragon di Jakarta ada satu dan satu lagi masih penyelesaian bangunan. Di Malang ada empat bangunan. Di Semarang ada enam bangunan, di Daerah Istimewa Yogyakarta ada lebih dari 20 bangunan. Di Solo ada tiga bangunan. Di luar Jawa ada di Palembang ada tiga bangunan dan ada juga di Banjarmasin.

“Awalnya biaya dari kami sendiri, untuk pengembangan selanjutnya menjalin mitra. 
Ia memberi tips untuk menekuni bisnis seperti ini. “Jangan pernah menyerah dan berani melihat ke luar,” kata dia.

Untuk memasarkan kamar, D’Paragon memasukkan ke banyak aplikasi promosi kamar kos dan hotel. Karena semakin banyak dipajang,  semakin banyak orang yang melihat dan berminat.
“Kami juga membuat aplikasi sendiri, D’Paragon,” kata dia.

Pihaknya  menggelar acara  bertajuk D’Paragon Milenial Festival di Jogja City Mall pada tanggal 5 Februari 2019 mulai pukul 12.30-21.30 WIB. D’Paragon mengajak para Generasi Z atau  kaum milenial untuk berbagi informasi terkait kemudahan pelayanan hunian yang mendukung kualitas hidup dan gaya hidup di kota metropolitan dengan berbagai fasilitas.

“Sejak 2012 kami menangkap adanya arus dan trend gaya hidup anak muda  memiliki standar kebutuhan yang semakin tinggi,” kata Promotion Head D’Paragon Lukas Kurniawan.

Salah satu yang mempermudah pelanggan adalah pengenalan aplikasi D’Paragon yang akan memudahkan booking room maupun reservasi kost eksklusif maupun guesthouse di jaringan D’Paragon. Menariknya melalui aplikasi eksklusif ini, harga lebih murah dibandingkan jika mencarinya menggunakan aplikasi lain.

D’Paragon saat ini membawa konsep hunian kekinian yang disebut dengan American Industrial. Konsep American Industrial merupakan pilihan hunian yang sedang tren belakangan ini. American style, kamar bergaya dengan perpaduan dan pemilihan warna yang sesuai untuk  interior ruangan. Dengan penambahan furniture yang modern menambah keindahan dan estetika ruangan. “Modern, simplicity dan art akan menjadi daya tarik kaum milenial yang menjadi pasar terbesar kami saat ini,” kata Lukas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES