Ekonomi

Gairah Investor Migas Tinggi, Ini Buktinya Menurut SKK Migas

Sabtu, 01 Juni 2019 - 10:16 | 112.09k
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher (FOTO: SKK Migas)
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher (FOTO: SKK Migas)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia masih memiliki tantangan untuk mengembalikan kejayaan sektor hulu minyak dan gas bumi. Pemerintah juga harus mengembalikan minat dan kegairahan investor migas global untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di Tanah Air. Pemerintah optimistis akan hal tersebut, lantaran sudah ada komitmen beberapa kontraktor untuk melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher, mengungkapkan besaran nilai Komitmen Kerja Pasti (KKP) dan Komitmen Pasti yang telah dicapai dalam kontrak Kerja Sama sebesar USD 1,14 miliar. Ini mencakup beberapa kegiatan eksplorasi seperti 47 studi G&G, 79 Sumur Eksplorasi, 38 Survei Seismik, dan 4 Survei lainnya selama periode 2018–2026 di 24 Wilayah Kerja (WK).

Advertisement

“Kegiatan eksplorasi (khusus KKP) ini bukan saja dapat dilakukan di dalam WK, namun juga dapat dilaksanakan di open area untuk mendorong lebih banyak ditemukannya lapangan-lapangan migas baru dari hasil kegiatan eksplorasi,” ungkap Wisnu dalam pernyataan pers yang diterima TIMES Indonesia, Sabtu (1/6/2019).

Saat ini, sambung Wisnu, SKK Migas juga menindaklanjuti hasil penemuan lapangan migas hasil eksplorasi. Wisnu mengungkapkan, hal tersebut tercatat di dalam reserves replacement ratio yang mencapai 105% (2018) pada 45 persetujuan POD/POFD dengan jumlah cadangan sebesar 831,5 juta barel setara minyak.

“Diharapkan tahun 2019 ini dapat tercapai melebihi 100%. Sebagai catatan hingga bulan April 2019 telah disetujui 9 POD/POFD dengan cadangan sebesar 115 juta barel setara minyak,” tegasnya.

Untuk ke depannya, lanjut Wisnu, SKK Migas berharap pengembangan lapangan dapat lebih bergairah dengan banyaknya insentif yang ditawarkan dalam paket PSC Gross Split.

"Mulai dari lokasi lapangan, kedalaman dan kondisi reservoir, ketersediaan infrastruktur, kandungan bahan lain, berat jenis minyak, TKDN dan lainnya," kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES