Ekonomi

Takut tak Dapat Jatah Kios, Puluhan Pedagang di Tuban Tolak Revitalisasi Pasar

Selasa, 10 September 2019 - 23:00 | 198.60k
Sosialisasi revitalisasi pasar tradisional di Balaidesa Bangilan, Kecamatan Bangilan Tuban, Selasa (10/09/2019). (Foto: Ahmad Istihar/TIMES Indonesia)
Sosialisasi revitalisasi pasar tradisional di Balaidesa Bangilan, Kecamatan Bangilan Tuban, Selasa (10/09/2019). (Foto: Ahmad Istihar/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TUBAN – Pemerintah Kabupaten Tuban, Jawa Timur akan melakukan revitalisasi sejumlah pasar tradisional di beberapa Kecamatan. Upaya tersebut mendapat penolakan dari puluhan pedagang. Mereka takut tidak dapat kebagian jatah kios.

Revitalisasi pasar ini akan dilakukan di tiga kecamatan di Tuban yakni Pasar Bangilan, Pasar Kenduruan, dan Pasar Karangagung.

Advertisement

Saat Dinas Perdagangan Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban bersama pengembang menyosialisasikan wacana revitalisasi pasar di Balaidesa Desa Bangilan, Kecamatan Bangilan, Selasa (10/09/2019) siang, sejumlah pedagang pun menolaknya.

Mereka menolak rencana pemugaran dan peremajaan yang akan dilakukan di bagian blok tengah (sayur-sayuran) pasar Bangilan. "Tentu menjadi kekhawatiran kami dari ukuran, luas kios dan los yang ditawarkan ukurannya lebih kecil dari kios yang sudah ada," keluh Ali Murtadho, pedagang kelontong di pasar Bangilan saat ikut sosialisasi itu.

Faizun Niam, juga khawatir nasib kios yang dimilikinya. Pengembang telah menawarkan sebanyak 269 kios. Jumlah kios yang disediakan kurang dari jumlah pedagang saat ini yang tercatat sebanyak 320 pedagang.   

“Total los dan kios di pasar ada 320 pedagang pasar. Kalau, pihak pengembang dan Diskoperidag Tuban, hanya menyediakan bangunan fisik 198 los dan 71 bangunan kios jumlahnya baru 269 los/kios. Tentunya pedagang khawatir, masih ada 51 pedagang yang tidak dapat jatah los atau kios tersebut,” ucapnya.

Menanggapi keluhan itu, pihak Diskoperindag Tuban, Dwi Karyawati Rahayu menjelaskan bahwa akan segera melakukan assetting atau upgrade hitungan lagi ukuran los, kios dan jumlah pedagang pasar Bangilan. 

"Kita berharap semua pedagang mendapat jatah los atau kios. Jangan sampai ada pedagang yang tidak dapat los/kios tersebut,” tegasnya.

Sementara Kepala Diskoperindag Tuban, Agus Wijaya menyampaikan soal revitalisasi sejumlah pasar yang dikelola pihaknya. Untuk pasar Bangilan, anggaran Rp 6,3 miliar sudah ditetapkan di APBN tahun 2019 oleh Kementerian Perdagangan RI untuk meningkatkan daya saing pasar rakyat.

"Kemendag menargetkan 5000 pasar se Indonesia. Untuk tahun ini, di daerah Tuban revitalisasi pasar ada di tiga titik kecamatan. Saat ini, dana anggaran Pemugaran Pasar Bangilan sudah di daearah. Namun, pelaksanaanya, masih proses tender atau lelang di ULP dan akan dimulai hingga selesai selama 3 bulan di tahun 2019," jelasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Tuban

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES