Berjualan Udeng Batik Khas Banyuwangi, Pria Ini Hasilkan Jutaan Rupiah

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Haidi Bing Slamet, seorang seniman asal Kabupaten paling ujung timur pulau Jawa ini berhasil meraup keuntungan jutaan rupiah dengan berjualan udeng batik khas Banyuwangi. Dalam satu bulan, dia mampu mendapatkan keuntungan sebesar Rp 15 juta.
Harga satu buah udeng batik hasil kreasi Haidi cukup bervariasi. Mulai dari kisaran Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu perbuah, tergantung jenis kain dan batik.
Advertisement
"Alhamdulillah udeng batik buatan saya banyak yang minat. Ini lagi antre yang pesen," kata Haidi saat ditemui di Gerai Uni Osing Kemiren miliknya, , Rabu (2/9/2019).
Dalam sehari, Haidi mampu memprodukai udeng batik hingga 20 buah. Produksi tersebut masih bisa meningkat apabila terdapat pesanan skala besar, atau mendekati hari-hari besar kedaerahan Banyuwangi.
Batik yang sering ia gunakan dalam membuat udeng pun bervariasi, mulai dari batik Gajah Oling, Totogan, Kangkung Setingkes, Kopi Pecah, Paras Gempal, dan berbagai motif khas lainnya. Darisitu pun masih lagi dibedakan berdasarkan cara pembuatannya, ada yang menggunakan cap/ stempel, adapula secara manual atau batik tulis.
"Batik tulis lebih mahal dibandingkan batik cap. Seperti batik Gajah Oleng, Totogan, Kangkung Setingkes dan lain-lain," katanya.
Tak heran, Haidi pun sering kebanjiran order udeng batik. Tak tanggung-tanggung, mulai dari kalangan pejabat, seniman, tokoh masyarakat, wisatawan bahkan artis ternama pun telah memiliki mahakarya buatannya tersebut.
Di Banyuwangi sendiri, udeng batik telah menjelma sebagai ciri khas pakaian adat setempat. Sebab itu, banyak pegawai maupun tokoh yang menggunakannya saat bekerja ataupun sekedar menjadikannya pasangan dalam berbusana.
Dalam adat Banyuwangi, udeng sendiri memiliki simbol atau makna tertentu. Pemakai udeng dipercaya mampu memusatkan pikirannya sebagai sumber penggerak panca indera, yang memiliki hubungan erat dengan nilai budaya, adat istiadat serta pandangan hidup masyarakat. Seperti udeng batik khas Banyuwangi, buatan Haidi Bing Slamet. (*)
Pewarta: Agung Sedana
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Banyuwangi |