Ekonomi

Pengembangan Kilang TPPI Tuban, Jokowi: Negara Hemat Devisa USD 4, 9 miliiar

Sabtu, 21 Desember 2019 - 18:16 | 63.53k
Presiden RI, Joko Widodo kunjungan kerja ke perusahaan kilang aromatik PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) di Dusun Remen, Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12/2019). (Foto: Ahmad Istihar/TIMESIndonesia)
Presiden RI, Joko Widodo kunjungan kerja ke perusahaan kilang aromatik PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) di Dusun Remen, Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12/2019). (Foto: Ahmad Istihar/TIMESIndonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TUBAN – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke perusahaan kilang aromatik PT Trans Pasific Petrochemical Indotama Tuban (TPPI Tuban) di Dusun Remen, Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12/2019).

Dalam kunjungannya, Jokowi didampingi Ibu negara, Iriana Jokowi, Menteri BUMN, Eric Tohir, dan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dan Basuki Tjahaja Purnama alihas Ahok bersama Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, Forkopimda setempat.

Advertisement

Presiden-Jokowi-2.jpg

"Kalau produksinya dapat maksimal negara akan menghemat devisa USD 4,9 miliyar," kata Jokowi kepada awak media.

Tak hanya penghematan kebutuan sektor BBM,  Jokowi menargetkan rencana pengembangan dan pembangunan di kawasan kilang TPPI. Pertamina selaku pemegang saham 51 persen pada kurun waktu tiga tahun semua ditarget harus rampung baik penambahan kapasitas kilang aromatik olefin dan pembangunan pablik baru polyolefin di  kawasan TubanPetro tersebut.

Presiden-Jokowi-3.jpg

"Saya berharap tiga tahun semua sudah selesai pembangunanya," tutupnya.

Diketahui, Pertamina akan mengembangkan komplek olefin dan pembangunan pabrik baru polyolefin di kawasan kilang TPPI dan menjadi komplek petrokimia terintegrasi / TubanPetro menghasilkan produk-produk aromatik dan olefin skala nasional. 

“Pembangunan industri petrokimia nasional akan turut memperkuat neraca perdagangan, menghemat devisa dan mengurangi impor bahan baku dan produk petrokimia,” kata direktur utama Pertamina, Nicke Widyawati dihadapan presiden RI.

Pengembangan dan pembangunan di kawasan kilang aromatik TPPI menjadi Industri Petrokimia Terintegrasi kilang Nasional/TubanPetro dilakukan pemerintah guna memangkas kebutuhan BBM dan ketergantungan dari luar negeri (impor).

Presiden-Jokowi-5.jpg

"Selama ini kita masih ketergantungan BBM  pada impor. Jadi itu perkataan pak presiden tiga tahun lalu, dan akan kami lakukan pembangunan di sini (TPPI) sesuai instruksi bapak presiden," tambah Nicke saat di konfirmasi insan media.

Menurut, Nicke pembangunan TubanPetro akan efisien diintegrasikan dengan kilang lain dengan harapan produk samping Petrokimia dapat dimanfaatkan kembali kilang untuk bahan bakar kilang maupun produk BBM lainya. Pengembangan industri petrokimia itu, Pertamina melakukan aksi korporasi pembelian saham Rp 3,1 triliun sehingga, mayoritas saham 51 persen dimiliki Pertamina. 

“Aksi korporasi untuk mengembangkan industri petrokimia nasional. Nantinya akan memberikan dampak pengembangan industri turunannya di tanah air,” tambahnya.

Diharapkan integrasi kilang TPPI Tuban ini, mampu meningkatkan efisiensi pengeluaran operasional dan pengeluaran modal pada akhirnnya, profitability (keuntungan) dapat di peroleh maksimal oleh pemerintah. “Jadi jelas proyek kilang yang sedang berjalan akan menjadi bisnis berkelanjutan (sustainability) dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar," tutupnya (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Tuban

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES