Ekonomi

Kisah Ojeng, Obat Jenggot Karya Arif Budiman yang Tembus Pasar Australia

Minggu, 08 Maret 2020 - 19:50 | 172.13k
Arif Budiman Suyono menunjukkan produk Ojeng buatannya yang telah merambah pasar Australia.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Arif Budiman Suyono menunjukkan produk Ojeng buatannya yang telah merambah pasar Australia.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CIREBON – Berawal dari kekurangannya yang tak memiliki bulu kaki, Arif Budiman Suyono (33), berhasil membuat produk krim penumbuh bulu, Ojeng alias obat jenggot. Bahkan, produk buatan Arif berhasil menembus pasar Australia.

Arif yang merupakan warga Cirebon itu menceritakan, dari masalahnya tersebut, ia terdorong untuk mempelajari banyak hal mengenai bahan dan cara agar dapat menumbuhkan bulu.

Advertisement

"Awalnya nyari bahan-bahan, apa saja sih yang bisa menumbuhkan bulu," ujar Arif saat ditemui di kediamannya di Puri Taman Sari, Karya Mulya Kesambi Kota Cirebon, Minggu (8/3/2020).

Ojeng.jpg

Berdasarkan pencarian dari berbagai sumber, ia akhirnya mendapatkan beberapa bahan rempah-rempah yang memiliki kandungan dan khasiat sebagai penumbuh bulu. Di antaranya, kemiri, minyak kelapa murni, daun mint, madu, dan lainnya. 

Setelah mendapatkan bahan, ia kemudian beranjak pada proses percobaan meracik semua bahan tersebut dalam bentuk krim. Cara pembuatan krim ia dapatkan dari You Tube.

"Awal percobaan gagal, tapi saya coba dan perbaiki apa yang kurang. Akhirnya terciptalah produk ini, dan saya  yang tadinya tak ada bulu kaki, akhirnya mulai tumbuh sampai jenggot dan juga kumis," tutur ayah satu anak ini

Karena mempunyai formula untuk menumbuhkan bulu seperti jenggot, akhirnya dia mulai memproduksi lebih banyak, dan terciptalah brand bernama Ojeng, yang merupakan singkatan dari Obat Jenggot.

Ojeng-1.jpg

"Biar lebih mengena, gampang diinget. Sehingga, tak perlu harus memiliki keturunan berbulu saja yang tumbuh, yang tadinya kebotakan dan rambut rontok juga bisa tumbuh," jelas pria kelahiran Indramayu, 2 Oktober 1986 ini. 

Arif mulai menjalankan usahanya dari nol sejak akhir 2016 lalu. Mulai dari memproduksi, mengolah, admin media sosial, hingga packing, dilakukannya sendiri. Awalnya, dia hanya mampu membuat 16 pcs saja sekali produksi. Sekarang, minimal 50 pcs dia mampu memproduksinya. 

"Saya produksi malam saja. Kebetulan siangnya saya nemenin anak. Jadi saya ngalah kerjakannya malam. Dan selesai sekitar jam 6 pagi," ungkapnya.

Proses produksinya pun sederhana. Dengan memakai alat-alat yang ada di rumah. Seperti kompor, gelas-gelas kaca, dan sebagainya.

Meskipun home industry, dia juga tetap memperhatikan hal-hal penting seperti kebersihan peralatan, keamanan, penggunaan sarung tangan, masker, ruangan yang steril dan lainnya.

"Keunggulan produk ini, salah satu bahannya adalah yang hanya tumbuh di Indonesia. Jadi, rambut bisa tumbuh 3-5 kali lebih cepat dari merek lain," jelas pria yang juga berprofesi sebagai Staf Ahli Bidang Media Sosial dari Anggota DPR-RI H. Daniel Mutaqien Syafiuddin, S.T ini.

Dalam memasarkan produknya, lanjutnya, dia menjualnya secara online via media sosial. Dia juga memasarkan produknya lewat barbershop-barbershop yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Sulawesi, dan bahkan sudah diekspor ke Australia.

Dia juga memiliki distributor di tiap kota. Jadi, jika di Jakarta ada yang ingin membeli, maka diarahkan ke distributornya. Sedangkan untuk di Cirebon sendiri sudah banyak toko yang menjualnya. Rumahnya hanya khusus untuk produksi saja.

"Alhamdulillah sudah banyak yang membantu dari teman-teman sekitar, kayak sebagian dari peserta The Cuts Indonesia seperti Danu Devano, Mas Oong, Hendra Hairock, Tengku Fadly, Iman Andjays, dan lain-lain," aku Arif.

Arif mengaku memiliki beban moril, dalam menjual produk penumbuh jenggot ini. Karena, seperti menjual benda gaib yang tak pasti, alias belum tahu tumbuh atau tidak.

Tapi dia pun bersyukur karena sudah banyak konsumen yang tumbuh bulunya setelah mengaplikasi produknya.

"Ini kepuasan batin untuk saya ketika produk ini banyak yang menggunakan. Tapi ketika jenggot mereka sudah tumbuh, pastinya mereka tidak akan membeli lagi. Karena produk ini bukan kebutuhan utama. Tapi saya puas karena produk Ojeng saya berhasil menumbuhkan jenggot," ujar Arif Budiman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Cirebon

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES