Holil Ubah Limbah Kayu Jadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomis

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Limbah kayu bekas furniture, biasanya hanya dijadikan kayu bakar. Namun di tangan Muhammad Holil. Limbah tersebut jadi kerajinan tangan yang punya nilai ekonomis.
Kerajinan yang dihasilkan adalah berbagai hiasan dinding, rak bunga dan sebagainya. Sementara untuk kalimatnya juga bisa dipesan.
Advertisement
Kepada TIMES Indonesia, warga Desa Padasan, Kecamatan Pujer, Bondowoso, Jawa Timur ini menuturkan, bahwa bisnis yang ditekuninya berawal sejak akhir tahun 2019.
Menurutnya, dibutuhkan keuletan dan keseriusan, untuk menekuni kerajinan tangan dari kayu tersebut. Sehingga bisa menghasilkan karya yang bagus.
"Bahan baku kayu sendiri harus berupa limbah kayu yang bagus. Seperti kayu jati, kayu pinus (jati belanda) bekas palet. Sehingga hasil dari produknya pun bagus," katanya, Senin (4/5/2020).
Dari bahan tersebut, Holil bisa menjadikan beberapa jenis kerajinan. Adapun harga bahan baku biasanya Rp 4 ribu sampai Rp100 ribu per batang kayu.
"Dari limbah kayu tersebut, bisa menjadi jam dinding, rak bunga dan lain sebagainya dengan harga yang variatif," jelasnya saat dikonfirmasi.
Holil menjual produknya sangat variatif, tergantung model. Jam dinding bisa seharga Rp 100 sampai Rp 200 ribu. Holil juga bisa melayani pesanan khusus, seperti bermacam logo, karakter kartun dan tulisan nama.
Holil berharap kepada Pemerintah Bondowoso agar memperhatikan usahanya agar lebih berkembang.
"Kami minta kepada pemerintah supaya memperhatikan UMKM ini, untuk mengembangkan usaha kami," imbuhnya
Seperti jenis usaha lainnya, usaha Holil juga terdampak Pandemi Covid-19. Pesanan dari luar kota menurun karena pandemi ini. "Mudah-mudahan pandemi Corona ini cepat selesai. Saya berharap kepada Allah, agar wabah Covid-19 lekas diangkat dari bumi ini," harapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Adhitya Hendra |
Sumber | : TIMES Bondowoso |