Dekan FEB Undika: New Normal, Langkah Tepat Pulihkan Sektor Ekonomi Indonesia

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Dinamika (Undika) atau STIKOM Surabaya, Dr Drs Antok Supriyanto, MMT mengatakan penerapan new normal akan memulihkan perekonomian Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Pasalnya dengan new normal ini masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa.
Adanya Pandemi Covid-19 membuat sektor perekonomian di Indonesia mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan penerapan PSBB di sejumlah daerah membuat masyarakat melakukan aktivitas di rumah, salah satunya bekerja dari rumah. Namun new normal diyakini bisa mengubah itu.
Advertisement
"Tetapi masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan misal jaga jarak, menggunakan masker, dan menjaga kebersihan," ungkap Antok.
Lanjutnya, istilah new normal sudah sesuai digunakan dalam maayarakat untuk melawan pandemi Covid-19 ini. "Kembali hidup normal berarti menjalani kehidupan seperti sedia kala atau sebelum adanya Covid-19," terang Antok, Kamis (11/6/2020).
Kendati demikian, istilah new sendiri memiliki makna kehidupan normal. Hal tersebut dijalani sesuai dengan protokol kesehatan agar terhindar dari virus. "Jadi yang dulu biasa aja sekarang new-nya itu jaga jarak dan menggunakan masker dan lainnya," tambahnya.
Antok juga menjelaskan selama masa transisi ke kehidupan normal ini perekonomian tidak akan langsung membaik. Karena beberapa masyarakat akan masih merasa khawatir dan tidak aman jika berada di kerumunan.
Namun meski perekonomian tidak kembali seperti semula, lambat laun perekenomian akan berjalan kembali, sehingga dibutuhkan edukasi dan sosialisasi keapada masyarakat. "Sosialisasi tersebut agar masyarakat hidup seperti biasa tapi dengan memperhatikan protokol kesehatan," katanya.
Antok juga menilai penerapan new normal ini berdampak positif pada pola pikir dan kesehatan masyarakat. Karena dengan melakukan aktivitas seperti biasa, masyarakat tidak merasa takut atau khawatir secara berlebihan.
Meski begitu, Dosen Undika ini juga menyarankan agar masyarakat tidak lengah dan menyepelehkan Covid-19. Agar tidak ada peningkatan kasus selama penerapan new normal.
"Kesadaran masyarakat (saat new normal) harus ditingkatkan, dan peran pemerintah cukup mengawasi dan mengontrol masyarakat. Jika ada yang bergerombol atau tidak jaga jarak harus diingatkan," kata Dekan FEB Undika. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Surabaya |