Untung Mengalir dari Jambu Air, Petani di Demak Ubah Sawah jadi Kebun Jambu

TIMESINDONESIA, DEMAK – Jambu air membawa keberuntungan bagi petani di Demak, Jawa Tengah. Panen melimpah dan harga jual yang tinggi serta pangsa pasar yang lebar membuat budidaya jambu air dilakukan lebih serius, tidak lagi mengandalkan tanaman tua di pekarangan.
Saat musim panen, persediaan buah jambu air di Demak sangat melimpah. "Saat musim panen, kalau sore itu banyak truk-truk pengangkut buah yang mengirim jambu air ke Jakarta," ungkap Karsipan, penjual dan petani jambu air di Desa Sidomulyo, Sabtu (13/6/2020)..
Advertisement
Kasripan mengaku, saat panen keuntungan yang didapat tidak bisa diprediksi. "Kalau setiap kali panen itu hasilnya tergantung dengan harga jambu dipasaran kalau seperti kemarin itu harga jambu bisa mencapai 15 ribu per kilo, satu tonnya itu bisa dilihat hasilnya lima belas juta," ungkapnya.
Tanah berukuran sebahu yang awalnya ditanami padi, kini dirubah menjadi kebun jambu air. "Awalnya berbentuk sawah, tapi kemudian saya uruk jadi kebun buah jambu air," ucapnya.
Selama menjadi petani jambu air, keuntungan yang didapat sudah cukup untuk menutup modal awal. "Modalnya itu seratus juta untuk menguruk tanahnya, Alhamdulillah selama 4 tahun menjadi petani buah jambu air sudah menutup modalnya itu," katanya.
Ada tiga jenis jambu air, setiap jenisnya memiliki harga yang berbeda "Jenis jambu citra ukuran paling besar perkilo Rp. 25.000, delima ukuran paling besar mencapai Rp. 20.000 dan hijau dengan ukuran paling besar Rp. 15.000.
Jambu air Citra itu yang tiga rasa yaitu asam, sepet dan manis kalau delima rasanya hanya manis sedangkan jambu air hijau itu ada manisnya dan harum. "Kalau di lapak saya itu paling laris jambu hijau," katanya.
Tidak hanya itu, rasanya yang manis dan mengandung banyak air, membuat buah Jambu air dipercaya berkhasiat untuk menurunkan panas dan membuatnya banyak diburu warga. "Mengkonsumsi jambu air katanya bisa menurunkan panas," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Semarang |