Dampak Covid-19, Petani Keluhkan Harga Cengkeh di Majalengka Merosot

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Harapan petani cengkeh di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dapat mendongkrak ekonomi di tengah pandemi Covid-19 harus sirna.
Hal tersebut, lantaran harga cengkeh mengalami penurunan yang cukup signifikan. Yakni, dari kisaran Rp 100 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 60 ribu per kilogramnya.
Advertisement
Padalah sebelumnya warga di Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka, tengah menanti-nanti musim panen cengkeh yang jatuh pada memasuki musim kemarau tahun 2020 ini.
Selain harga cengkeh yang tiba-tiba terjun bebas di tengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 tersebut, kini petani juga harus gigit jari. Karena mereka kesulitan untuk menjual cengkeh yang telah dipetik dan telah melalui proses pengeringan yang cukup.
Hal tersebut diungkapkan petani cengkeh, Ikhwani (40) yang berada di wilayah Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
"Saat ini harga cengkeh itu Rp 60 ribu untuk satu kilogram. Tahun 2019 lalu, masih mending yakni Rp 70 ribu. Sekarang harga cengkeh terus menurun," ungkapnya, Senin (15/6/2020)
Hal yang juga diungkapkan petani cengkeh lainnya yang ada di wilayah Kecamatan Sukahaji, Majalengka. Menurut, Akhi (43), di tengah pandemi global Covid-19 ini, harga cengkeh memang terus mengalami penurunan. "Anjlok kang, harganya per-kilogram hanya 60 ribu," ujarnya.
Begitupun, kata dia, dengan petani yang ada di wilayah Kecamatan Argapura dan Maja. Rata-rata harga cengkeh di tingkat petani ada di kisaran Rp 60 ribu per-satu kilogram.
"Namun, bagi petani yang punya relasi khusus dengan pihak perusahaan, harga cengkeh bisa lebih bervariatif. Hanya saja, cengkeh yang dipesan oleh kalangan ini, permintaannya cukup banyak," kata petani cengkeh Majalengka ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |