Selama Pandemi, Gojek Mampu Membantu Mitra UMKM Bertahan

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Di saat banyak sektor mulai terpuruk karena pandemi, Gojek justru berusaha agar mitranya tetap bisa bertahan. Sekitar 89% UMKM GoFood merasa lebih cepat beradaptasi di masa pandemi sehingga bisa terus bertahan.
Riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyatakan bahwa Kontribusi Gojek untuk perekonomian Kota Surabaya dengan menggunakan metode nilai tambah mencapai Rp 12,1 Triliun di tahun 2019.
Advertisement
Pelbagai inisiatif telah diluncurkan untuk membantu pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) di Kota Surabaya beradaptasi sehingga bisa bertahan di situasi pandemi Covid-19, dan tetap optimis bertumbuh ke depannya.
Hal tersebut disampaikan melalui Jumpa Pers Virtual dengan tema Ekosistem Digital Gojek Dukung Ketahanan Ekonomi Kota Surabaya Melalui Kontribusi yang Berkelanjutan yang dihadiri oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis (LD FEB) Dr. Paksi Walandouw, Research Institute of Socio-Economic Development & Lecturer (RISED) Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Rumayya Batubara, VP Regional Corporate Affairs Gojek Michael Reza Say dengan di moderasi oleh Alfianto Domy Aji sebagai Head Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Jatim & Bali Nusra.
"Lebih dari 90% mitra usaha Gojek merasa sangat terbantu dengan teknologi yang tersedia didalam ekosistem Gojek untuk bertahan di masa pandemi," ungkap Michael Reza Say VP Regional Corporate Affairs Gojek.
Ia menuturkan selain teknologi, Gojek turut memberikan dukungan non-teknologi untuk membantu ketahanan UMKM di masa pandemi. Seperti memberikan berbagai promo dan pelatihan kepada UMKM
“Sebagai perusahaan teknologi Gojek juga memberikan dukungan non-teknologi, seperti mendorong peningkatan permintaan dari konsumen melalui periode promo dan pelatihan para UMKM GoFood melalui Komunitas Partner GoFood (KOMPAG).” terangnya.
Sementara itu Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis (LD FEB) Dr. Paksi Walandouw mengatakan peran ekosistem ekonomi digital sangat membantu UMKM, khususnya usaha mikro, untuk bertahan di masa pandemi. Salah satu adaptasi itu adalah adanya perubahan usaha dari yang sebelumnya tradisional menjadi usaha digital.
"Dari riset ini, tampak pula bahwa para pelaku usaha cukup realistis melihat dampak panjang dari pandemi. Akan tetapi mereka juga tetap optimis bahwa dengan berada dalam suatu ekosistem digital, usaha mereka dapat tetap tumbuh ke depannya, dan penghasilan mereka kembali seperti sebelum pandemi.”
Riset LD menunjukkan bagaimana GoFood menjadi penyangga ekonomi di Kota Surabaya bagi mereka yang penghasilannya terdampak pandemi terutama pekerja swasta dan profesional.
Riset menemukan 69% Mitra GoFood yang disurvei baru bergabung saat pandemi Covid-19 (sejak Maret 2020). Di antara mitra tersebut, 95% adalah pengusaha skala mikro. Lebih lanjut lagi, 46% di antara mereka merupakan pengusaha yang pertama kali mulai berbisnis.
Gojek melalui inisiatif J3K telah melibatkan semua elemen di ekosistem Gojek (Mitra Driver, Merchant GoFood, termasuk UMKM dan pelanggan) untuk mengedepankan tiga elemen penting yaitu Jaga Kebersihan, Kesehatan dan Keamanan guna mencegah penyebaran Covid-19. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |