Pemuda Asal Indramayu Manfaatkan Biji Mangga Menjadi Olahan Kopi

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Wilayah Indramayu, Jawa Barat merupakan daerah penghasil mangga, dan kerap disebut dengan Kota Mangga. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika di sini banyak sekali olahan dari buah mangga, salah satunya adalah diolah menjadi kopi biji mangga.

Adalah Dedi Rolis (39), warga Desa Jatisura Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu, yang memanfaatkan biji-biji mangga yang dianggap tidak berguna oleh banyak orang, menjadi olahan yang berguna dan menghasilkan uang.

Advertisement

Melalui olahan biji mangga menjadi kopi ini, membuat variasi baru dari olahan buah mangga di Indramayu. Dengan diberi nama Rolisa yang berasal dari nama anaknya.

Produk kopi biji mangga milik Rolis mampu bersaing dengan produk UMKM lainnya di Indramayu.

Cita rasa biji kopi mangga hasil olahan Rolis cukup unik, yakni kombinasi antara aroma kecutnya kopi dan segarnya buah mangga yang menghadirkan sensasi rasa yang membuat ketagihan. Apalagi, kopi biji mangga ini murni terbuat dari biji mangga, tanpa ada campuran bahan lainnya.

Rolis menceritakan, ide awal adanya biji kopi mangga ini saat ada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu pada tahun 2017 lalu.

Mereka menumpang di rumah Dedi Rolis selama melakukan kegiatan KKN, di Desa Jatisura sendiri para mahasiswa itu melakukan berbagai eksperimen dengan buah mangga, salah satunya untuk dijadikan olahan makanan.

"Dulu itu iseng-iseng diulekin sama mereka biji mangga itu buat bikin kopi, dari iseng-iseng itu terus ditularkan kepada masyarakat termasuk saya yang jadi pelopor untuk membuat kopi biji mangga ini," ujarnya, Selasa (27/10/2020).

Kemudian, Rolis pun menyempurnakan olahan biji kopi tersebut, sehingga mempunyai cita rasa yang khas, dan mampu bersaing dengan produk UMKM lainnya.

Rolis mulai serius menekuni produksi biji kopi mangga ini sejak 2019 lalu, sejak dia tahu jika para UMKM di Indramayu ini ada yang membinanya, dan diberikan pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan bisnis usahanya.

Adapun cara pembuatannya, hampir mirip dengan pembuatan biji kopi pada umumnya. Pertama-tama, Rolis mengumpulkan biji-biji mangga dari jenis Gedong Gincu. Hal ini dikarenakan biji mangga jenis tersebut sangat tebal dan padat, berbeda dengan jenis mangga lainnya yang pipih dan tidak padat.

"Bijinya harus yang fresh, yang baru saja dikupas," ujarnya.

Kemudian, bagian dalam biji mangga diambil, dibersihkan, dan dipotong-potong atau dicincang menjadi kecil-kecil. Jika biasanya proses pembuatan kopi ini disangrai, namun Rolis menggunakan oven sebagai penggantinya, lantaran tidak punya alatnya.

Setelah dioven, biji mangga yang sudah menghitam tersebut lalu di-blender supaya mendapatkan bubuk kopi yang halus, dan siap untuk diseduh.

"Masa kadaluarsanya sendiri bisa sampai sebulan dua bulan," ungkapnya.

Untuk kemasannya, Rolis menyediakan kemasan dengan ukuran 100 gram yang dijual dengan harga Rp 15.000, dan 15 gram yang dijual dengan harga Rp 2.500.

Untuk penjualannya, Rolis membuka toko sendiri di rumahnya, ataupun ikut di toko-toko lain, seperti di toko khusus UMKM di Indramayu, agrowisata, bahkan Batik Trusmi di Cirebon. Selain itu, juga menjual secara online, baik itu dari media sosial, ataupun melalui e-commerce.

"Saat ini baru ada satu varian kopi biji mangga saja. Ke depan ada varian lain yang di-mix dengan kopi asli," ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.