Agar Tembus Pasar Nasional, Perajin Rebana Gresik Butuh Pendampingan

TIMESINDONESIA, GRESIK – Agar bisa tembus pasar nasional, perajin alat musik rebana yang banyak ditemui di Desa Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur membutuhkan pendampingan dan bantuan akses modal dari pemerintah.
Sejak lama, puluhan warga menggantungkan hidupnya memproduksi alat musik rebana. Meski sudah terkenal, namun mereka belum bisa menguasai pasar nasional.
Advertisement
Perajin asal Dusun Kaliwot Kecamatan Bungah Supeno mengatakan, usaha yang ditekuninya sudah mulai mengalami penurunan pasar toko di Pulau Jawa.
"Biasanya yang order dari toko di Jawa Surabaya dan Gresik banyak sampai 10 lebih, kini sedikit, lima paling banyak. Yang dominan order dari pelanggan luar pulau jawa," katanya, Rabu (11/11/2020).
Dia meminta pemerintahan ke depan untuk memudahkan pengiriman paket rebana yang dipamerkan di luar pulau jawa, seperti Kalimantan, Sumatera.
"Apalagi masa pandemi ini, kegiatan seni sepi. Namun perlahan sudah mulai ada kegiatan seni lagi dan omset pun kembali lagi dengan Rp 15 juta per bulan," ujarnya.
Pria yang 55 tahun ini mulai bergelut dalam usaha rebana sejak tahun 2010 itu bisa menciptakan rebana mulai bas dan laiinya 20 biji sampai 30 biji rebana per harinya.
"Itu jika tidak ada hujan turun, jika musim hujan seperti ini harus mikir-mikir lagi," tambahnya.
Sementara itu menjawab keluhan perajin Bungah, Calon Bupati Gresik Moh Qosim mengenalkan program Kartu UMKM Bangkit. Melalui kartu tersebut, keluhan sulitnya menembus pasar nasional akan dibantu dengan membentuk tim pendampingan dari dinas terkait untuk membantu pemasaran.
Pemasaran dilakukan secara langsung mempertemukan penjual dan pembeli juga melalui pasar market place dan aplikasi penjualan digital yang akan dibangun oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
"Nantinya kami fasilitas dengan kartu UMKM Bangkit yang target awal beredar di pasaran luar jawa, hingga nasional pusat," katanya didampingi dr Asluchul Alif, saat meninjau sentra perajin rebana di Bungah Kabupaten Gresik yang berharap bisa tembus pasar nasional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |