Ekonomi UMKM Tangguh

Pantang Menyerah, Pie Tape Ketan Milik Haryeni Sukses Dikenal Warga Cirebon

Sabtu, 12 Desember 2020 - 11:04 | 81.68k
Haryeni (30) warga Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon (Foto: Ayu Lestari/TIMES Indonesia)
Haryeni (30) warga Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon (Foto: Ayu Lestari/TIMES Indonesia)
FOKUS

UMKM Tangguh

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CIREBON – Berawal dari kesukaannya membuat kue, bolu dan macam-macam makanan lainnya. Haryeni (30) warga Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, kini sukses menjual Pie Tape Ketan.

Pie Tape Ketan adalah kue kering yang terdapat tape ketan hijau khas Bakung didalamnya dengan tambahan susu dan bahan isian lainnya.

Advertisement

Pie Tape Ketan milik Haryeni diberi nama Tapia Bakung Pie Tape Ketan. Untuk harganya, pie tape ketan ini dibandrol Rp 25.000 per box dengan isi 10 pieces.

Haryeni mengaku keahliannya ini didapatkan dari ibunya yang sudah puluhan tahun memproduksi dan menjual tape. Ia memulai memproduksi pie tape ketan pada Februari 2020, meskipun usahanya terbilang masih cukup muda namun pie tape miliknya sudah cukup dikenal.

Pie Tape Ketan a

Perjalanan usahanya tersebut tidak berjalan mulus, banyak rintangan yang Haryeni lewati. Namun, Ia tak patah semangat apalagi menyerah. Hingga suatu saat, Ia mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh Disperindag Kota Cirebon.

"Bersyukur banget pas ada program yang diselenggarain sama Disperindag ini, saya jadi tahu banyak hal dan juga teman pun banyak," ujarnya, Sabtu (12/12/2020).

Haryeni mengaku semakin semangat dalam merintis usahanya dengan adanya pelatihan-pelatihan tersebut. Pelatihan tersebut meliputi memasak atau baking dan pelatihan untuk menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP).

Ide untuk usahanya pun berasal dari pelatihan tersebut dari pengemasan hingga penjualan. "Untuk merk itu dari inopac sama desain kemasannya," tuturnya.

Disperindag juga memfasilitasi usahanya itu, seperti AKG, uji expired, dan lainnya. Saat ini Haryeni sedang menunggu izin halal yang masih dalam proses.

Haryeni mengaku bisa mendapatkan omset sebesar Rp 3-4 juta per bulannya. Namun, di masa pandemi ini omsetnya mengalami penurunan. Akan tetapi, bagi Haryeni saat-saat seperti inilah yang perlu dimanfaatkan untuk terus berinovasi dan berkembang.

"Kami berharap pelatihan bagi pelaku UMKM bisa dapat diselenggarakan lagi," ucap pengusaha Pie Tape Ketan di Kabupaten Cirebon ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES