Sempat Gencatan Senjata 5 Jam, India-Pakistan Tegang Lagi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – India dan Pakistan Sabtu (10/5/2025) sore pukul 18.00 telah mengumumkan gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran sengit selama empat hari itu, namun malam pukul 23.00 masih terjadi pelanggaran dengan terdengarnya ledakan dan penampakan pesawat tanpa awak yang berkeliaran.
Dalam pidatonya, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pada hari Sabtu sempat mengucapkan selamat kepada bangsanya setelah tercapainya perjanjian gencatan senjata dengan India.
Advertisement
India dan Pakistan membuka jendela perdamaian pada hari Sabtu, dengan sepakat menghentikan eskalasi permusuhan yang dimulai pada hari Rabu (7/5/2025) pukul 1.04 dini hari.
Pertempuran empat hari itu merupakan pertikaian terburuk antara dua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir tersebut dalam beberapa dekade dan memicu ketakutan akan terjadinya perang besar-besaran.
Menteri Luar Negeri India, Vikram Misri mengumumkan gencatan senjata pukul 6 sore (18.00 WIB) kemarin, beberapa menit setelah Presiden AS Donald Trump membuat pernyataan mengejutkan di media sosial.
Namun, ia kembali pada jumpa pers singkat dan tergesa-gesa tadi malam sekitar pukul 23.00 untuk mengonfirmasi bahwa Pakistan berulang kali melanggar gencatan senjata pada malam hari dan bahwa angkatan bersenjata telah memberikan tanggapan yang memadai dan tepat.
Juga ada laporan yang belum dikonfirmasi tentang penampakan pesawat tanpa awak di beberapa provinsi perbatasan, termasuk Punjab, Gujarat, Rajasthan, dan Wilayah Persatuan Jammu & Kashmir.
Akibatnya, operasional Bandara Delhi bergegas mengeluarkan peringatan perjalanan kepada para penumpang hari ini Minggu (11/5/2025) karena ketegangan antara India dan Pakistan ternyata masih terus meningkat.
Pakistan dinilai melanggar gencatan senjata beberapa jam setelah "kesepahaman bilateral" yang sangat ditunggu-tunggu tercapai menyusul empat hari bentrokan mematikan itu.
Operasional Bandara Delhi juga telah menyarankan kepada para penumpangnya untuk terus mengikuti pembaruan resmi, yang mengindikasikan adanya kemungkinan penyesuaian jadwal penerbangan dan waktu tunggu yang lebih lama di pos pemeriksaan keamanan menyusul memburuknya hubungan diplomatik India-Pakistan itu.
Dalam sebuah pernyataan, Bandara Delhi mengatakan bahwa operasional tetap berjalan lancar, tetapi "mengingat dinamika wilayah udara yang terus berkembang dan protokol keamanan yang diperketat yang diamanatkan oleh Biro Keamanan Penerbangan Sipil, mungkin ada penyesuaian jadwal penerbangan dan waktu tunggu yang lebih lama di pos pemeriksaan keamanan.
Sejumlah suara internasional, dari Eropa hingga Asia Barat, pada tanggal 10 Mei, menyambut baik deklarasi gencatan senjata antara India dan Pakistan, mendesak kedua negara tetangga bersenjata nuklir tersebut untuk memanfaatkan kesempatan demi perdamaian jangka panjang dan stabilitas regional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |