Ekonomi

Tanrise Prediksi Masa Depan Properti 2021, Rumah di Bawah Rp 500 Juta Bakal Jadi Incaran

Senin, 04 Januari 2021 - 19:40 | 73.39k
Jajaran Direksi Tanrise Property memaparkan optimisme masa depan properti dalam acara The Greater Surabaya Property Outlook 2021 di Voza Premium Office, Senin (4/1/2021).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Jajaran Direksi Tanrise Property memaparkan optimisme masa depan properti dalam acara The Greater Surabaya Property Outlook 2021 di Voza Premium Office, Senin (4/1/2021).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Tahun 2021 nampaknya menjadi hembusan angin segar bagi dunia properti. Setelah sembilan bulan terakhir, pasar properti berada di masa yang tidak pasti dan terombang-ambing oleh keadaan.

Awal Maret 2020 menjadi cobaan yang keras bagi dunia dan mengubah pola konsumsi masyarakat, termasuk dalam dunia properti. 

Advertisement

President Director Tanrise Property Belinda Tanoko dalam acara The Greater Surabaya Property Outlook 2021 mengatakan, memasuki tahun baru ini dunia berada di masa transisi dan pemulihan. 

"Dapat dilihat dari dua bulan terakhir di 2020 pasar properti mulai pulih dan terlihat pergerakannya," terang Belinda, Senin (4/1/2020). 

Seluruh pelaku di dunia properti mulai dari konsumen, developer, pekerja, hingga bank perlahan bergerak bangkit dan maju untuk berusaha memulihkan pembangunan di Indonesia.

Direksi Tanrise Property a

Dengan kabar baik adanya vaksin Covid-19, perekonomian turut semakin pulih. Sementara sektor properti terus bergerak beradaptasi dengan era New Normal. 

Melihat hal ini, Tanrise Property turut melakukan riset dan juga mempelajari tren dunia properti untuk memprediksi perkembangan properti di 2021. 

Belinda menjelaskan, dalam sektor perumahan, rumah tapak (landed house) dengan harga di bawah Rp 500 juta rupiah akan menjadi incaran. 

"Rumah dengan harga Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar akan stabil namun sedikit tertunda penjualannya," jelasnya. 

Sedangkan rumah dengan harga di atas Rp 5 miliar akan terbatas, karena pasar rumah mewah dipengaruhi secondary market dari investor. 

Dalam sektor vertical housing (apartemen), hunian vertical (apartment) untuk kelas mid low, harga di bawah Rp 400 juta akan menjadi "berat” karena low demand but high availability. 

Hunian vertical kelas mid yaitu antara Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar masih didominasi oleh investor yang ingin mendapat tingkat pengembalian yang tinggi. Hunian vertical kelas mewah, harga di atas Rp 3 miliar sangat terbatas sekali khususnya di Surabaya, sebab hunian ini memiliki segmen pasar khusus. 

Selain itu, cara pembayaran yang mudah masih merupakan daya tarik bagi pasar ini. Sebab, dalam sektor industrial, Covid-19 merombak pola konsumsi dunia, belanja melalui e-commerce sudah menjadi kebiasaan dan kebutuhan. 

Kolaborasi antara e-commerce global dan nasional menjadi alasan peningkatkan sektor industrial properti.

"Sektor industrial menjadi satu-satunya sektor properti yang masih bertahan dan bergerak secara positif," tambahnya.

Sekitar 1.5 juta m2 area pergudangan logistik di Indonesia telah digunakan dan berfungsi, dan hal ini akan meningkat menjadi 3 juta m2 atau dua kali lipat di akhir 2030. 

Dalam sektor perkantoran, masyarakat bakal lebih mementingkan service yang diberikan landlord, terutama yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan. Salah satu teknologi yang diimplementasikan merupakan sistem touchless . 

"WFH mengubah gaya bekerja banyak orang, dan satellite office yang terintegrasi dengan teknologi akan menjadi masa depan. Flexibilitas dan teknologi menjadi aspek terpenting dalam perkantoran di 2021," paparnya. 

Beberapa tenant yang masih akan mendominasi di perkantoran adalah perusahaan berbasis teknologi, lembaga keuangan, asuransi dan juga jasa. 

Ada beberapa tren positif yang akan mempengaruhi bisnis properti di tahun 2021, karena pandemi menyebabkan milenial ingin memiliki rumahnya sendiri. Bappenas memprediksikan masyarakat kelas ekonomi menengah di Indonesia akan semakin meningkat. 

Properti masih menjadi pilihan investasi dibandingkan sektor lainnya. Faktor pendukung antara lain jangkauan dan infrastruktur digital yang semakin baik, pemerataan pasar properti di seluruh Indonesia lebih terjangkau, penerbitan Omnibus law yang menambah kesempatan investasi baik dari investor dalam maupun luar negeri, dan suku bunga pinjaman bank single digit yang semakin menarik dan suku bunga deposito yang kecil. 

"Dana yang ditabung di bank masih berjumlah besar dan menjadi peluang untuk investasi di sektor properti," ulas Belinda. 

Maka, dengan berbagai terobosan dan inovasi baru tersebut, Belinda mengatakan bahwa Tanrise Property optimistis di tahun 2021 akan menjadi salah satu pioneer property baru dari Surabaya. Apalagi Tanrise baru saja meraih 2 award dari Indonesia Property Award 2020 by PropertyGuru yang diterima Tanrise pada akhir tahun 2020 kemarin. 

"Tanrise Property terus berkomitmen untuk terus beradaptasi dan mengembangkan properti yang sesuai dengan demand masyarakat," katanya. 

Beberapa proyek properti baru yang akan diluncurkan pada 2021 merupakan Tritan Hub, perumahan di Gresik dan juga Jember. Tanrise Property juga akan terus menggencarkan pemasaran on going project seperti Kyo Society, Tritan Point, Voza Premium Office serta Arc100. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES