Ekonomi NKRI Lawan Corona

Cegah Penyebaran Covid-19, Warga Difabel Bagikan Masker Gratis Hasil Produksi Sendiri

Minggu, 10 Januari 2021 - 13:44 | 36.35k
Salah satu Difabel (Tuna Rungu) dari Gerkatin sedang membuat masker yang nantinya akan dibagikan secara gratis untuk masyarakat Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Salah satu Difabel (Tuna Rungu) dari Gerkatin sedang membuat masker yang nantinya akan dibagikan secara gratis untuk masyarakat Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
FOKUS

NKRI Lawan Corona

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Omah Difabel yang berada di bawah naungan Lingkar Sosial (Linksos) berupaya untuk terus berperan dalam mengurangi penyebaran Covid-19. 

Bersama Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu dan Wicara Indonesia (Gerkatin), Linksos akan membagikan masker yang mereka produksi sendiri.

Advertisement

"Masker ini produksi Omah Difabel Linksos. Ini dilengkapi dengan filter tiga lapis dan terbuat dari kain, yang pastinya nyaman dipakai," ujar Ketua Pembina Linksos, Kertaningtyas, Minggu (10/01/2021).

Ken Kerta, sapaan akrabnya menyebutkan, jumlah yang akan dibagikan nantinya sekitar 500 masker yang dibuat oleh para Difabel Tuna Rungu. Jumlah tersebut pun juga merupakan swadaya bantuan dari masyarakat dan donasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur serta Linksos sendiri bersama Gerkatin.

"Kalau dari BPBD Jatim itu ada donasi 75 masker dan selebihnya produksi Linksos," katanya.

Untuk pembagian masker sendiri, Ken Kerta merencanakan di beberapa titik lampu merah, yakni Jalan Kawi, Pasar Lawang dan sepanjang jalan hingga sekitaran exit tol Karanglo. 

"Sasaran kita pastinya mereka yang rentan terkena Covid-19, seperti para pengendara, supir angkot, pedagang asongan hingga anak jalanan," ucapnya.

Sementara itu, pihak Linksos dan Gerkatin menyoroti para Difabel Anak Jalanan (Difanjal) yang berada di sekitaran lampu merah hingga yang melakukan praktik mengemis. "Di masa seperti ini, Difanjal itu rentan sekali tertular dan menularkan. Tak ada pemeriksaan kesehatan, sehingga bagaimana caranya kita bisa memberikan edukasi kepada mereka dan memahamkan butuhnya menerapkan protokol kesehatan. Sehingga rentan tertular tersebut bisa teratasi nantinya," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES