Ekonomi

Warga Magetan Raup 10 Juta Per Bulan dari Ternak Cacing

Sabtu, 20 Maret 2021 - 18:32 | 107.73k
Penyandang tunadaksa yang menjadi pengusaha cacing, Muhammad Ikhsan Fathoni. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Penyandang tunadaksa yang menjadi pengusaha cacing, Muhammad Ikhsan Fathoni. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Keterbatasan fisik bukanlah hambatan untuk meraih kesuksesan. Hal tersebut ditunjukkan oleh salah satu penyandang tuna daksa di Kabupaten Magetan, Jawa Timur Muhammad Ikhsan Fathoni. Ikhsan adalah seorang penyandang disabilitas tunadaksa yang kini menjadi sukses berkat ternak cacing.

Pria asal Solo tersebut merintis usahanya secara mandiri sejak tahun 2012. Dirinya mengaku sempat menjual sapi untuk modal membuat kandang cacing.

Advertisement

“(Saya) dibantu anak-anak dan keluarga juga," ujarnya, Sabtu (20/3/2021).

Peternak Cacing a

Cacing yang ia budidayakan ia jual dalam bentuk cacing utuh untuk pakan burung maupun umpan pancing. Sementara sisa-sisa cacing atau kotoran cacing yang biasa disebut Kascing ia jual sebagai pupuk.

Ikhsan memasarkan produknya dalam bentuk kemensaaan di daerah Magetan. Ia juga menjual dalam bentuk kiloan di daerah Jawa Tengah.

“Di toko-toko Magetan dan Madiun hampir semua ada (produk saya)”, ungkapnya.

Harga yang dipatok pun cukup terjangkau. Pupuk dijual seharga Rp 2 ribu per kilo, dan Rp700 per kilo untuk yang belum dikemas (curah). Sementara, cacing ia jual seharga Rp100 ribu per kilo untuk cacing merah dan Rp150 ribu per kilo untuk cacing fosfor.

Cacing merah juga dijual dalam bentuk kemasan seharga Rp40 ribu. Setiap kemasan terdiri dari 40 gram dengan kisaran isi kurang lebih 25 cacing.

Peternak Cacing 1

Proses beternak cacing sendiri cukup mudah. Cukup dengan menyediakan media, tempat dan bibit. Medianya berupa limbah tebuh, bibitnya bisa dibeli dari tempat yang menyediakan bibit cacing.

"Panen pertama sebulan. Panen selanjutnya, bisa bisa 20 hari. (hasilnya) 40-50 kilo sekali panen,” tuturnya.

Ikhsan mengaku telah memiliki banyak mitra usaha. Mayoritas datang dari peternak yang ingin memasarkan produknya. Ia juga tengah mendapatkan pesanan dari salah satu perusahaan farmasi.

“Biasanya untuk dijadikan obat," imbuhnya.

Ikhsan mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan usahanya. Hingga saat ini, Ikhsan dapat meraup hingga Rp. 10 juta tiap bulannya.

“Tidak ada kesulitan, daerah sini belum ada saingannya," kata Ikhsan saat ditanya mengenai usaha ternak cacing yang dikembangkannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES