Ekonomi

UMKM Mojokerto, Kerupuk Ikan Tenggiri Dua Bersaudara

Jumat, 21 Mei 2021 - 21:28 | 308.44k
Agus Setyawan (36) saat menceritakan tentang usaha Kerupuk Ikan Tenggiri miliknya. Jumat (21/5/2021). (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)
Agus Setyawan (36) saat menceritakan tentang usaha Kerupuk Ikan Tenggiri miliknya. Jumat (21/5/2021). (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MOJOKERTOKerupuk ikan tengiri Dua Bersaudara cap Burung Elang, menjadi salah satu UMKM Kabupaten Mojokerto yang dipasarkan di berbagai wilayah. Agus Setyawan, pemilik UMKM ini pun membagikan kisahnya merintis bisnis keluarga ini. 

Awal tahun 2014, Agus Setyawan (36) bersama Indah Novianti (26), memulai bisnis camilan dan kerupuk ikan tenggiri miliknya. Bisnis ini dibangun dengan kerja keras keduanya. Jatuh bangun pemasaran camilan kerupuk ini pun dirasakan oleh Agus dan sang adik.

Advertisement

"Paling susah dulu di modal, akhirnya mau gimana lagi. Pinjam bank," certa Agus saat ditemui di kediamannya yang terletak di Dusun Jatisari, Desa Gedangan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jumat (21/5/2021).

Bermodal kerja keras, bisnis yang ia rintis pun mampu bertahan hingga 7 tahun dan memiliki omzet jutaan rupiah perharinya. Bahkan, bisnis ini pun membuat Agus Setyawan dikenal sebagai pengusaha camilan Cap Elang. 

Pada awal berbisnis, Agus membuat kerupuk ikan tenggiri dengan takaran 5 kg saja. Usahanya pun terus berkembang, hingga kini angka produksi Kerupuk ikan tenggiri pengusaha Cap Burung Elang kini mencapai rata-rata 80-100 kg per harinya. Dari 100 kilogram ini menghasilkan 200 kilogram.

"Pokoknya 2 kali lipat lah," terangnya.

Saat ini ia memiliki 14 produk camilan yang menjadi komoditas barang dagangannya, namun hanya kerupuk ikan tenggiri saja yang diproduksi di rumahnya.

"Ada 14 produk itu ada kerupuk ikan, kerupuk tongkol, ketuk, macaroni, kripik usus, pisang krispy, pisang nangka, pisang panjang, alen-alen, dan sakura warna," jelasnya.

Bisnis kerupuk miliknya kini memiliki 11 karyawan, 5 diantaranya laki-laki dan 6 perempuan yang merupakan ibu-ibu rumah tangga. Beberapa sudah memasuki usia senja. Ia pun mengunakan sistem borongan dengan harga per 1 kilogram Rp10 ribu.

Agus juga menyampaikan bahwa Kerupuk tenggiri Dua Bersaudara cap burung elang ini telah menjamah pulau-pulau di Indonesia bersama beberapa camilan miliknya.

"Biasanya kirim ke Sukoharjo, Jawa Tengah. Pernah juga camilan ini saya kirim ke Surabaya untuk tujuan luar Jawa," jelas Agus, sapaan akrabnya.

Namun, Agus mengaku usaha kecilnya, Kerupuk ikan tengiri ini juga terdampak pandemi Covid-19. Ia bercerita bahwa pendapat bersih perharinya mengalami penurunan. Sebelum pandemi salah satu UMKM Kabupaten Mojokerto ini, pendapatan bersih mencapai Rp750 ribu perharinya, sedangkan di masa pandemi ini Rp400 ribu hingga Rp500 ribu.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES