Kreatif, Gentong Bekas Disulap Jadi Kerajinan Unik

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Kreatif, Kariono, warga Kabupaten Jombang sukses membuat kerajinan relif dari gentong bekas yang mempunyai nilai jual tinggi.
Kreativitas Kariono tersebut muncul ketika pekerjaan sebelumnya sebagai pegiat MC kesenian terhambat dan tidak ada job saat pandemi Covid-19.
Advertisement
Akhirnya, Kariono yang juga kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) asal Dusun Tanjung, Desa/Kecamatan Ngusikan, Jombang Jawa Timur, ini berusaha keras dan memutar otak agar tetap bisa berpenghasilan meskipun sedang tidak mempunyai pekerjaan tetap.
"Awalnya MC Seniman, daripada tidak ada kerjaan saya coba iseng-iseng membuat relif dengan bahan yang tidak dipakai. Akhirnya nemu gentong pecah ini," katanya, Sabtu (18/9/2021).
Berbekal gentong bekas, Kartiyono menyulapnya menjadi sebuah karya kerajinan yang unik dan menarik untuk dijadikan sebuah hiasan dirumah.
Untuk membuat sebuah kerajinan unik dari gentong bekas tersebut, Kariono membutuhkan waktu paling lama sekitar 3 hari.
Bahan-bahan yang dipakai untuk membuat kerajinan tersebut diantaranya seperti gentong bekas, semen, pasir, alat lukis dan ukir, cat dan lain sebagainya.
Kariono saat asyik melukis relif gentong bekas di rumahnya di Dusun Tanjung, Desa/Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang (FOTO : Faiz for TIMES Indonesia)
Pria berumur 47 tahun ini, mulai merintis usaha sejak Bulan Agustus 2020 sejak pandemi Covid-19. Dalam pemasaran kerajinannya, ia mengaku lewat sosial media (sosmed) dan dari mulut ke mulut.
Siapa sangka, kerajinan tangan miliknya kian tambah meluas hingga luar Jawa. Ia mengaku, dari pengakuan pelanggannya, memang ada keunikan yang membuat pelanggan tertarik dengan barang kerajinan tersebut.
"Alhamdulillah, yang awalnya dipasarkan melalui dengan menawarkan kepada warga sekitar. Kini, melalui sosmed penjualan sudah sampai ke luar Jawa ini," tuturnya.
Dari beberapa relif gentong yang dimilikinya di bandrol dari harga yang paling murah Rp400 ribu, hingga ke yang paling mahal seharga Rp1 juta.
Terakhir, dirinya berharap kendati pandemi Covid-19 dan PPKM masih diperpanjang, pemerintah bisa memberi kelonggaran atau tidak sampai melarang seniman untuk manggung atau menampilkan pentas seni. Sebab dirinya masih berharap bisa mentas sebagai pegiat seniman.
"Membuat kerajinan ini merupakan sampingan. Semoga PPKM tidak diperpanjang lagi dan pagelaran seniman bisa kembali digelar," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |