Perajin Genteng dan Gerabah Blora Terkendala Proses Pengeringan di Musim Hujan

TIMESINDONESIA, BLORA – Wilayah Desa Balong, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dikenal sebagai Desa Wisata sentra kerajinan tanah liat. Popularitas produk yang dihasilkan perajin genteng, keramik, gerabah, dan batu bata dari wilayah ini sudah dikenal di dalam hingga luar kota Blora.
Namun ketika memasuki musim penghujan, beberapa perajin terutama perajin genteng dibuat sedikit repot. Sebab, proses pengeringan yang dilakukan mereka, sebagian besar masih cara tradisional, yakni dengan cara dijemur mengandalkan sinar matahari.
Advertisement
Akibat curah hujan yang turun tak menentu, menjadikan proses pengeringan genteng dan bata tidak maksimal. Karena itu, semakin menambah cost produksi.
Popularitas batu bata, keramik, gerabah hingga genteng yang dihasilkan para perajin desa setempat sudah dikenal di dalam hingga luar kota Blora. (Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia)
"Padahal saat ini permintaan pesanan genteng press cukup banyak, sehingga para pembeli yang datang langsung harus rela bersabar," ucap Dwi, salah satu perajin genteng ketika ditemui TIMES INDONESIA, Kamis (13/1/2022).
Menurut Dwi, biasanya dalam satu minggu dapat membakar 30.000 genteng. Namun dalam musim hujan seperti ini, perlu waktu tiga minggu untuk bisa membakarnya.
"Untuk pengeringan genteng masih tradisional. Biasanya dijemur di dalam rumah produksi atau di halaman rumah dengan anjang bambu atau kayu. Kalau yang jemur di halaman rumah pasti repot dan segera ditutupi dengan terpal jika mendadak hujan turun," terangnya.
Pengeringan genteng masih tradisional. Biasanya dijemur di dalam rumah produksi atau di halaman rumah. (Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia)
Ia menyebutkan, saat ini harga genteng pres yang diambil sendiri per buah antara Rp1200 hingga Rp1350. Harga akan mengalami kenaikan disaat musim hujan tiba. "Dalam satu kali produksi bisa mendapatkan keuntungan antara Rp9,5 juta hingga Rp12 juta," imbuhnya.
Wiraswastawan Milenial tersebut menjelaskan produksi genteng menjadi salah satu mata pencaharian bagi sebagian besar warga di Desa Balong secara turun temurun. Sedangkan pemasarannya hingga keluar Kabupaten Blora.
"Selain Blora, pembeli juga banyak dari Rembang, Tuban, Bojonegoro, dan Grobogan. Mereka selalu membeli genteng pres dari Balong, karena memang kualitasnya yang baik," pungkas Dwi, salah satu perajin genteng Blora. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |