
TIMESINDONESIA, BLORA – Harga bawang merah di pasar tradisional Kota Blora meroket tajam. Jika pada awal bulan Januari harga sempat turun, kini sepekan terakhir harga bawang kembali naik sampai 70 persen per kilogramnya.
Mbah Wati, pedagang Pasar Sido Makmur, Kamis (24/2/2022) mengatakan, bawang merah sempat mencapai harga Rp 20 ribu per kilogramnya. Namun saat ini mencapai Rp36 ribu per kilogramnya.
Advertisement
Mbah Wati juga mengungkapkan kenaikan harga kebutuhan pokok seperti bawang, cabai dan kebutuhan lainya, sudah dianggap wajar setiap tahunnya dikarenakan menjelang puasa.
Sementara itu salah satu tengkulak bawang merah yakni, Ngasir mengatakan ada lonjakan harga dari petani bawang merah. Mau tak mau, para pedagang juga harus menaikan harga agar tidak mengalami kerugian.
"Kalo saya kulakannya sistem borongan. Misalkan lahan seperempat bahu di beli dengan harga 35 Juta. Saat ini Bawang merah kecil di patok harga 30 Ribu, sedangkan Bawang tanggung 35 Ribu. Sedangkan kualitas super tembus di harga 38 Ribu. Saya hanya menyesuaikan harga yang ada dari para petani maupun produsen," ucapnya.
Ngasir menambahkan, karena wilayah kabupaten Blora baru sebagian kecil yang menanam bawang merah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan pasar, maka kebanyakan bawang merah didatangkan dari luar kota.
"Ini saja saya nunggu hasil panen bawang merah di Blora pada bulan Maret depan. tapi untuk menanggulangi pesanan, saya ambil dari luar kota seperti Nganjuk, Bojonegoro, Demak Purwodadi dan beberapa wilayah lain," pungkasnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |