Jadi Kaya dari Channa, Pemuda Jombang Sukses Budidaya Ikan Gabus Hias

TIMESINDONESIA, JOM – Berkat ketelatenannya menekuni budidaya ikan Channa atau ikan sering disebut ikan gabus hias. Syaichu Roziqin (28) pemuda asal Dusun Tugurejo, Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur raup keuntungan hingga jutaan rupiah.
Berawal dari masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung berkesudahan ini. Membuat kebanyakan orang suntuk harus bekerja dari dalam rumah. Ini membuat banyak orang melakukan aktivitas lain seperti menyalurkan hobi untuk menghilangkan kegabutan saat bekerja dari rumah.
Advertisement
Tak jarang bagi pecinta ikan hias mereka sibuk menambah koleksi ikannya. Kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Roziqin ia yang juga gemar dengan ikan hias membudidayakan ikan yang sedang naik daun yaitu ikan Channa.
Ikan Channa merupakan sejenis ikan predator keluarga channidae yang penyebarannya hampir diseluruh wilayah Indonesia. Selain dinikmati karena keganasaannya saat memangsa ikan kecil sebagai pakan alaminya, ikan predator ini juga disuka karena memiliki warna sisik serta corak tubuh ikan yang indah.
"Mulai budidaya tahun 2019 sebelum pandemi, tapi waktu itu juga belum ramai penggemarnya. Alhamdulillah saat pandemi malah ramai penggemar," kata Roziqin, Kamis (7/4/2022).
Salah satu koleksi ikan Channa milik Roziqin yang nilai jualnya hingga 1 juta perekornya. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
”Di luar negeri ikan ini disebut snakehead karena memiliki kepala mirip ular. Sedangkan di Indonesia sering disebut ikan gabus," jelasnya
Sedangkan untuk pemeliharaan ikan ini termasuk susah-susah gampang yaitu membutuhkan ketelatenan dalam memberi makan dan membersihkan aquarium saja, agar ikan tidak gampang stres dan betah.
"Ikan ini cenderung tak banyak bergerak karena bukan jenis perenang aktif. Melainkan jenis ikan predator yang suka diam mengendap-endap," ujarnya.
Sebagai ikan jenis predator ikan Channa lebih gemar memangsa hewan kecil dibanding pakan buatan atau pelet seperti jenis udang kecil, maggot, cacing sutra, jangkrik, dan ikan kecil.
”Memberikan makanan udang, dipercaya dapat memunculkan warna ikan Channa menjadi lebih cantik,’’ jelasnya.
Satu Ekor Bisa Dihargai Jutaan
Dari hasil budidaya ikan yang ia telateni sampai saat ini, Roziqin mampu meraup untung hingga jutaan rupiah. Dari hasil budidayanya, kini ia bisa menghidupi keluarga kecilnya.
Dalam pantauan TIMES Indonesia, ada beberapa jenis ikan channa yang dijual seperti jenis Channa Limbata, Satriata Cana, Mucropeltes, Bleheri, Auratimaculara, Red Sampit, dan Riau beby.
Syaichu Roziqin saat menunjukan koleksi ikan Channa miliknya. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Harganya juga beragam mulai dari jenis Channa Limbata ia dijual dengan harga Rp 25 ribu per ekor, Satriata channa Rp 25 ribu per ekor, Micropeltes Rp 400 ribu per ekor, Bleheri Rp 800 ribu per ekor, Auratimaculara Rp 1,5 juta per ekor, Red Sampit Rp 700 ribu per ekor dan Riau beby Rp 80 ribu per ekor.
”Harganya beda-beda, untuk ikan Channa Impor lebih mahal dibanding Channa lokal," papar Roziqin mengakhiri percakapan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |