Ekonomi

Pemkot Surabaya Optimalkan e-Peken untuk Dongkrak Perekonomian Warga

Jumat, 13 Mei 2022 - 18:26 | 47.35k
Kepala Diskominfo Kota Surabaya, Muhammad Fikser saat konferensi pers di Grand Dafam Surabaya, Jumat (13/5/2022). (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kepala Diskominfo Kota Surabaya, Muhammad Fikser saat konferensi pers di Grand Dafam Surabaya, Jumat (13/5/2022). (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAPemkot Surabaya, Jawa Timur akan mengoptimalkan aplikasi belanja Pemberdayaan Ekonomi Rakyat dan Ketahanan Pangan (e-Peken) yang belum lama ini diluncurkan. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak perekonomian warga. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya M Fikser mengatakan, selama ini transaksi belanja daring melalui e-Peken hanya dikhususkan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot Surabaya. Namun saat ini, e-Peken sudah bisa diakses masyarakat umum.

"Kami akan optimalkan aplikasi e-Peken agar warga bisa mudah berbelanja. Memang awalnya diperuntukkan untuk ASN di lingkup Pemkot Surabaya. Tapi setelah kita upgrade nanti akses bisa untuk siapa pun," katanya, Jumat (13/5/2022). 

Fikser menuturkan, target akses aplikasi belanja daring tersebut diperuntukkan untuk keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan pelaku usaha UMKM maupun toko kelontong. 

"Yang bisa berjualan di e-Peken ini kan para pelaku UMKM toko kelontong dari MBR. Caranya cukup pakai kode verifikasi pembelian. Kami selalu mengontrol," jelasnya. 

Selain itu, sebanyak 1.737 pedagang sudah terdaftar di e-Peken. Ribuan pedagang itu terdiri dari 820 toko kelontong, 751 pelaku UMKM, 165 Sentra Wisata Kuliner (SWK) dan 1 Rumah Daging. 

Muhammad-Fikser-2.jpg

"Sebelumnya, para pedagang yang datanya sudah masuk sudah melewati kurasi Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkop Dag) Surabaya. Semua kebutuhan sehari-hari ada, silakan pilih toko terdekat," ungkap Fikser. 

Menurutnya, saat pandemi Covid-19 semua perekonomian masyarakat bisa dikatakan lumpuh total. Namun rupanya tidak berlaku bagi ASN Pemkot Surabaya sehingga wajib berbelanja di e-Peken. 

"Selama Pandemi Covid-19 kemarin sebanyak 13 ribu ASN di Pemkot Surabaya tak berdampak secara pendapatan ekonomi sehingga kami buat mekanisme wajib belanja berdasar tempat domisilinya," tutur Fikser saat konferensi pers di Grand Dafam Hotel Surabaya. 

Saat ini, setiap ASN di Pemkot Surabaya dalam sebulan rata-rata mengeluarkan Rp2 juta untuk berbelanja. Dengan demikian, perputaran uang yang akan berputar sekitar Rp30 miliar setiap bulan. 

"Jadi, dari perputaran tersebut setiap bulan omzet yang masuk di e-Peken sekitar Rp4 miliar. Semoga ke depan lebih mendongkrak perekonomian warga," ucap Kepala Diskominfo Kota Surabaya, M Fikser. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES