Seminar Digitalpreuner Cirebon, Sampriatna Ajak Anak Muda Berwirausaha

TIMESINDONESIA, CIREBON – Keberhasilan Sampriatna, owner Mulai Brand and Product, pemuda asal Cirebon tidak membuat dia berpuas diri. Bahkan dirinya juga mengajak para generasi milenial untuk berwirausaha mengikuti jejaknya.
Selain mendorong para pemuda untuk berwirausaha, Sampriatna juga bersedia memberikan bimbingan kepada generasi milenial yang mau memulai usaha.
Advertisement
Menurut, Sampriatna banyak perusahan besar saat ini terancam gulung tikar akibat dampak terjadinya resesi 2023.
"Ancaman resesi 2023, dimana suatu kondisi perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif. Ini akan berpengaruh kepada perusahan apakah bisa bertahan atau tidak," tuturnya saat menjadi pembicara pada Seminar Digitalpreuner di Pondok Qur'an Kota Cirebon, Minggu (6/11/2022).
Sam mengatakan, ancaman resesi akan berdampak nyata. Salah satunya, terjadi perlambatan ekonomi hingga pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Salah satu ancaman bila terjadi resesi, akan terjadi perlambatan ekonomi, pelemahan daya beli masyarakat karena mereka lebih fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu. Akhirnya untuk mengurangi beban perusahan terjadi pengurangan karyawan," katanya.
Sam menambahkan, bangsa ini butuh seseorang generalis untuk menciptakan brand-brand unggulan, yang tidak hanya bersaing di nasional tapi mampu masuk ke pasar Internasional. Terlebih pembisnis generalis sudah menyiapkan dampak resesi 2023.
"Maksudnya walaupun Indonesia saat ini tidak terlalu terdampak tapi orang-orang di sekitar kita banyak kena PHK jadi supaya saling terbantu dengan membuka lapangan pekerjaan, jadi tidak tergantung bekerja di perusahaan," ujarnya
Pengertian dari generalis kata Sam generalis merupakan lawan kata dari spesialis jadi generalis itu sempat mempelajari hal apapun tapi tidak fokus pada satu produksi.
"Contohnya, kayak saya menciptakan produk umpan pancing, brand Nusa Fishing padahal tidak hobi mancing, saya mempelajari dan melakukan riset dan fokus tidak memikirkan produksi lainnya dulu. Dan yang paling penting ketika kita sudah punya produk sudah paham baru masuk ke marketing untuk memasarkan produk kita," paparnya.
Tujuan menciptakan generalis baru agar mampu menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Dan nantinya mampu meningkatkan roda perekonomian nasional.
Pada kesempatan tersebut, Dewi, peserta seminar Digitalpreuner mengungkapkan, dirinya mengaku takut untuk mulai membuka usaha. Ia menjelaskan, saat ini bingung untuk mulai usaha dari mana.
"Yang pertama itu kalau mau usaha, usaha apa, terus modalnya dari mana. Kemudian setelah ada itu nanti pasarnya bagaimana, ini yang bikin kita ragu dan takut untuk wirausaha," ungkapnya.
Dewi merasa termotivasi atas paparan yang diberikan dari Sampriatna. Ia juga meminta agar. Sampriatna bisa menjadi mentor anak muda yang mau dan akan berwirausaha. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |