Ekonomi

Kisah Sukses UMKM dari Bandung yang Bermula dari Gonta Ganti Usaha

Rabu, 11 Januari 2023 - 06:16 | 490.23k
Produsen gula semut CV Aremut Mandiri sejak 2017 (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)
Produsen gula semut CV Aremut Mandiri sejak 2017 (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Jika tahu jalan pelaku usaha UMKM bisa sukses dengan cara yang bisa ditiru, semua pelaku usaha akan mau melakukannya.

Perjalanan sukses setiap orang yang berwirausaha tidaklah sama, tetapi jika bisa mencontoh yang telah sukses, mengapa harus mencontoh yang gagal. Seperti kisah pelaku usaha di Bandung ini.

Advertisement

Adalah Asep R Suhanda, pelaku UMKM yang awalnya melakukan banyak bisnis dan tidak berhasil, akhirnya ia pun bisa mendapatkan jalan sukses usaha melalui penjualan gula semut seperti yang ia jalani sekarang ini.

"Teman saya sampai mengatakan bahwa dia bingung dengan saya yang banyak gonta ganti jenis usaha," ujar Asep R Suhanda, owner CV Aremut Mandiri, produsen gula semut dari Bandung sejak 2017 kepada TIMES Indonesia, Selasa (10/01/23).

Ia mengaku memang benar dirinya gonta ganti usaha karena belum menemukan jalan usaha yang pas seperti yang dia inginkan dan cita-citakan. "Dari glass wool buat peredam knalpot, sampai ke jualan kue kue atau bakeri saya jalankan," ulas Asep.

Awal Mula Bisnis

Ia pun menambahkan bahwa, awal mula berbisnis gula itu jalannya dari jualan kue tersebut. Dari supplier kue yang ia kenal dan rutin memasok kue ke tokonya, akhirnya supplier menjadi teman dan memberitahukan perihal peluang gula semut yang banyak dibutuhkan.

Produsen-gula-semut-2.jpgOwner CV Aremut Mandiri memperlihatkan contoh packing produknya yang ritel (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)

"Dari dia, saya dapatkan informasi sumbernya langsung dari petani yang memproduksi gula. Kami berdua menyengaja bersilaturahmi ke petani langsung, lalu kemudian pemasaran gula semut dimulai," ungkap Asep.

Asep mengaku awalnya beberapa kali transaksi, semua berjalan lancar. "Hingga tidak berapa lama, teman saya pun mengatakan bahwa ia tidak mau melanjutkan lagi usaha jualan gula tersebut,"papar Asep.

Dari yang awal bisnis gula hanya berperan sebagai pengatur dan penerima keuangan, tentu Asep mengalami 'gagap' juga harus terjun ke dunia bisnis gula semut ini. "Saya merasa tertantang untuk mencoba peruntungan di usaha gula semut ini," imbuhnya.

Usaha gula semut pun dijajaki sendiri dan lambat laun pun akhirnya ia mendapatkan pembeli besar yang rutin dan itu membuat Asep begitu sumringahnya.

"Tiba tiba tahun 2019, bulan Maret, persoalan pun tiba, hadirnya pandemi covid-19 benar benar menghentikan secara mendadak permintaan suplai gula semut ke saya,"ungkap Asep.

Jatuh Bangun saat Pandemi

Dulu ia menyangka, usahanya akan ditopang oleh permintaan besar dari pabrik untuk gula semutnya tetapi ternyata, saat pandemi, justru order yang datang dari sesama UMKM atau retail yang reseller jalankan, membuat usaha gula semut ini tetap berjalan.

Produsen-gula-semut-3.jpgProduk gula semut dari CV Aremut Mandiri (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)

"Sempat pada saat pandemi itu, karyawan saya tinggal dua. Usaha pun berjalan dengan order kecil tapi rutin dari para reseller yang bekerja sama," tutur Asep.

Ia pun mengaku sangat bersyukur masih bisa punya jejaring reseller loyal yang membeli produknya walau tidak sebesar order pabrikan.

"Dari mereka order kecil sering rutin terjadi di masa pandemi selama 2 tahunan kemarin. Saya yakin pasti bukan hanya saya saja yang merasakan kesulitan perolehan penjualan di masa pandemi.Se Indonesia pasti merasakan apa yang saya rasakan," sambungnya.

Namun, Asep persaya rezeki itu sudah ada yang mengaturnya. "Seperti halnya saya ditipu bertahun tahun oleh seseorang yang saya percaya tetapi buktinya saya masih bisa berusaha hingga sekarang," jelasnya.

Doa dan Kunci Sukses

Ia pun menuturkan bahwa jika didzolimi atau dicurangi seseorang, entah dia itu partner usaha, mitra kerja atau siapapun, jangan sia-siakan momentum tersebut.

Pada saat seperti itu, maka doakan usaha yang dirintis. sebab di titik tersebut bagi dirinya yang seorang muslim itu adalah moment saat dikabulkannya doa.

"Alhamdulilah, istri saya pun banyak mensuport kondisi usaha saya, apapun kondisinya," tutur Asep.

Kunci sukses yang lain adalah Asep mengaku selalu memegang amanah dan komitmen terhadap mitra kerja.

"Sehingga sampai saat ini saya bermitra dengan marketing mitra saya sudah dua tahun berjalan dan ia pun merasa nyaman bekerja sama dengan saya," ungkap Asep.

Tak lupa ia meyakini, usaha itu harus terus diikhtiarkan, jangan mudah menyerah apapun kondisinya. "Istri saya bilang bahwa siapa sangka dari awal berjualan kue, kok malah usaha gula semut ini yang jadi pegangan saya," terangnya.

Bahkan, Asep mengaku dari kunjungan buyer rutin yang belum lama ini berkunjung dan bersilaturahmi, sampai terheran dengan kondisi usahanya.

"Mereka bilang, Pak Asep, saya baru temui pemasok dari UMKM  tetapi level produksi dan suport usahanya seperti usaha yang bukan UMKM," tutur Asep.

Pembeli skala besar yang datang ke Asep pun merasa puas kaena mitra supplier mereka bukan mitra abal-abal yang sering mereka temui. Mereka senang keterjagaan produk gula semut bisa terpantau lewat kerja sama dengan Asep ini.

Asep pun menambahkan bahwa mental pantang menyerah sebagai pelaku usaha, termasuk UMKM, harus selalu ada. Bermula dari gonta ganti usaha, ia juga tak menyangka jika usaha jual gula semutnya bisa seperti sekarang ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES