Pamekasan dan Probolinggo Rajai Produksi Tembakau di Jawa Timur

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Provinsi Jawa Timur menjadi raja produksi tembakau secara nasional. Nah, di antara 38 kabupaten/kota di provinsi ujung timur Pulau Jawa tersebut, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Probolinggo menjadi penyumbang terbanyak.

Status itu terlihat dalam data Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Komoditas dan Kabupaten/Kota tahun 2020 dan 2021. Bersumber dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, data tersebut dirilis BPS setempat.

Kabupaten Pamekasan menghasilkan 20.339 ton tembakau sepanjang tahun 2020. Sementara pada tahun 2021, daerah yang dikenal sebagai kota batik dan gerbang salam ini menghasilkan 18.965 ton.

Di posisi kedua, status raja produksi tembakau ditempati Kabupaten Probolinggo. Sepanjang tahun 2020, daerah yang memiliki lima varietas tembakau unggul lokal ini menghasilkan 20.061 ton.

Sementara pada 2021, produksi ‘daun emas’ di Kabupaten Probolinggo turun menjadi 17.835 ton. Meski demikian, hal itu tak menggeser daerah dengan 1,15 juta penduduk ini dari posisi runner up.

Di bawah Pamekasan dan Jawa Timur, penghasil tembakau terbanyak berikutnya ditempati Kabupaten Jember. Sepanjang tahun 2020, daerah terluas ketiga di Jatim ini memproduksi 19.909 ton.

Kemudian pada tahun 2021, produksi tembakau di daerah seluas 3.293 kilometer persegi yang dikenal sebagai kota karnaval ini, turun menjadi 16.280 ton.

Posisi berikutnya, secara berurutan ditempati Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lamongan. Bojonegoro menghasilkan 13.123 ton tembakau sepanjang 2020, dan 10.658 ton pada 2021.

Sementara Kabupaten Lamongan menghasilkan 10.515 ton pada 2020, dan 10.515 ton sepanjang tahun 2021.

Itulah lima daerah di Jawa Timur, penghasil tembakau tertinggi. Sebagai raja produksi tembakau nasional, Jawa Timur menghasilkan 130.268 ton pada tahun 2020, dan 118.943 ton pada 2021.

Bangun Kawasan Industri Hasil Tembakau

Sebagai salah satu sentra tembakau di Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo membangun Kawasan Industri Hasil Tembakau atau KIHT sejak 2022. Kawasan ini dibangun di Kecamatan Paiton.

Pada tahap pertama, pemerintah setempat telah membangun dua gudang, jalan masuk ke area gudang, dan pagar depan, yang menelan anggaran Rp 3,8 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau atau DBHCHT.

Dua gudang berukuran masing-masing 20x20 meter tersebut dapat menampung empat perusahaan rokok. KIHT Kabupaten Probolinggo ini, didesain memiliki 12 gudang, ergantung dengan jumlah perusahaan rokok yang mau bergabung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement