Pasar Berat, Sayurbox Rasionalisasi Karyawan Jelang Lebaran

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Startup e-grocery, Sayurbox, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) masal terhadap karyawan menjelang H-7 Lebaran tahun ini. Meskipun jumlah karyawan yang terkena dampak belum diungkapkan, langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang.

CEO & Co-Founder Sayurbox, Amanda Susanti, menyatakan bahwa perusahaan tumbuh kuat di segmen B2B (Business to Business). Namun, pasar segmen B2C (Business to Consumers) tidak tumbuh seperti yang diperkirakan selama pandemi.

Advertisement

Karena itu, Sayurbox menggabungkan beberapa gudang B2C, mengkonsolidasikan layanan pengiriman instan menjadi pengiriman pada hari yang sama (same day) guna meningkatkan efisiensi operasional.

Dalam rangka restrukturisasi, perusahaan mengalihkan sumber daya ke channel penjualan lain di dalam organisasi. Sayangnya, langkah ini membuat Sayurbox harus melepas beberapa anggota tim B2C. 

"Keputusan ini tidak diambil dengan mudah dan dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang," kata Amanda sebagaimana dilansir dari CNBC.

Sayurbox berjanji akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada pihak-pihak yang terkena dampak, termasuk paket kompensasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, manajemen juga menyediakan akses ke platform pencarian pekerjaan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki lowongan.

Sementara itu, bisnis dan layanan B2B dan B2C masih berjalan seperti biasa dan akan terus melayani pelanggan setianya. Baik untuk layanan next day dan same day di wilayah Jabodetabek dan Surabaya. 

Sayurbox telah menutup beberapa gudangnya, termasuk di Karawaci dan Cibubur. Langkah itu sebagai bagian dari kebijakan efisiensi yang sebelumnya mengakibatkan PHK 5% dari pegawai pada Desember lalu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.