Ekonomi

BSI Terkena Serangan Siber, Ini Penjelasan Dirut Soal Penanganannya

Kamis, 11 Mei 2023 - 12:50 | 198.19k
ilustrasi  - layanan BSI (Foto: NET)
ilustrasi - layanan BSI (Foto: NET)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam beberapa hari terakhir, para nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah mengalami kesulitan dalam mengakses layanan perbankan BSI. BSI telah mengonfirmasi bahwa mereka terus berupaya menangani kendala yang dihadapi nasabah dalam mengakses layanan mereka.

Menurut Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, perusahaan sedang melakukan proses normalisasi dengan fokus utama pada keamanan dana dan data nasabah. Hingga saat ini, proses normalisasi layanan telah berjalan dengan baik.

Hery menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami nasabah karena kendala akses layanan BSI pada tanggal 8 Mei 2023. BSI telah melakukan proses normalisasi layanan dengan prioritas utama menjaga keamanan dana dan data nasabah.

“Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023. Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” ujar Hery dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (10/5/2023). 

Sebelumnya, BSI telah berhasil melakukan normalisasi layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang pada tanggal 9 Mei 2023. Pada hari itu, nasabah dapat kembali melakukan transaksi di jaringan cabang dan ATM BSI yang tersebar di seluruh Indonesia. Layanan BSI Mobile juga secara bertahap dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur dasar.

Namun, pada tanggal 10 Mei 2023 pukul 14.00 WIB, BSI sedang melakukan monitoring dan proses normalisasi transaksi yang berdampak pada layanan BSI yang tidak dapat diakses sementara waktu, termasuk layanan di cabang, akses BSI Mobile, dan ATM di seluruh Indonesia.

BSI berjanji untuk terus memberikan informasi terkini sehingga nasabah dapat melakukan transaksi dengan normal.

Terkait serangan siber, BSI akan melakukan penyelidikan lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Mereka sedang berkoordinasi dengan regulator dan pemerintah.

“Hal tersebut perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu regulator maupun pemerintah,” tutur Hery.
Hery menegaskan bahwa BSI akan terus memperkuat pertahanan dan keamanan cyber, terutama demi kepentingan nasabah. Mereka juga mengingatkan nasabah untuk tetap waspada terhadap berbagai bentuk penipuan dan kejahatan digital yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

BSI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini dan mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh nasabah.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, telah mengakui adanya serangan siber terhadap sistem PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Serangan tersebut menyebabkan layanan bank syariah tersebut mengalami gangguan. Layanan BSI, termasuk ATM, mobile banking, dan transaksi di teller kantor cabang, mengalami gangguan sejak Senin (8/5/2023) hingga Rabu (10/5/2023), dan belum sepenuhnya pulih.

"Ada serangan, saya bukan ahlinya, tapi disebutin three point apalah itu, sehingga mereka (BSI) down hampir satu hari kalau tidak salah," ujarnya saat ditemui di sela-sela KTT ASEAN di Manggarai Barat, Labuan Bajo, Rabu (10/5/2023). 

Erick tidak memberikan penjelasan rinci mengenai jenis serangan yang terjadi pada sistem BSI. Ia hanya mengonfirmasi bahwa ada laporan tentang gangguan layanan BSI akibat serangan siber. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES