Ekonomi

Bisnis Tas Anyaman, Wanita di Blitar Beromzet Rp110 Juta per Bulan

Sabtu, 13 Mei 2023 - 18:32 | 285.47k
Produk Tas Tali Kur dan Tas Anyaman Plastik.
Produk Tas Tali Kur dan Tas Anyaman Plastik.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Hebat, Alfiatun Ni'mah, warga Kabupaten Blitar yang memiliki usaha membuat kerajinan tas anyaman ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya dalam satu bulan saja sudah mempunyai omzet senilai Rp110 jutaan. 

Usut punya usut, usaha yang digeluti sejak tahun 2012 ini berawal dari hobi belaka. Namun setelah mencoba membuatnya dan dijual di pasaran ternyata mendapatkan respons yang bagus bahkan laris manis diserbu konsumen. 

Advertisement

Lebih dalam, Alfiatun menjelaskan, ada dua jenis tas yang diproduksi di DA Dodik Alfi, yakni Tas Tali Kur dan Tas Anyaman Plastik. Lalu untuk harga, dibanderol sesuai dengan kantong masyarakat atau disesuaikan dari hasil kerajinan tas. 

"Kalau harga Tas Tali Kur sekitar Rp 175 sampai Rp 500 ribuan per produknya dan Tas Anyaman Plastik cuma Rp 6.500 hingga Rp 30 ribuan per produknya," kata Alfiatun kepada TIMES Indonesia, Sabtu (13/05/2023). 

Menurutnya, jangkauan pemasaran dari produk usahanya sudah merambah ke berbagai kalangan masyarakat seperti di daerah Jawa Timur, Kalimantan, Riau dan Maluku. Sedangkan pasar luar negeri ke Singapura, Taiwan, Hongkong, Singapura, Brunei Darussalam, Turki dan Australia. 

"Terkait harga tas kerajinan, kami memang menyesuaikan permintaan lantaran pasar luar negeri harganya lebih tinggi bila dibandingkan harga di pasaran lokal," terangnya. 

Ditanya soal respons penjualan di Blitar, Alfiatun menjelaskan, yang paling banyak diminati oleh warga setempat adalah Tas Anyaman Plastik karena harganya yang murah, multifungsi dan sangat cocok jika dibawa berbelanja ke pasar tradisional. 

"Selain itu, di Blitar masih kental dengan tradisi selamatan, hajatan, tasyakuran dan sejenisnya sehingga Tas Anyaman Plastik dibuat sebagai souvenir maupun sebagai tempat," jelasnya. 

Ia menambahkan, guna mendukung usaha produknya semakin berkembang, tetangga terdekat juga dilibatkan sekaligus sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan menjaga supaya produksi tetap meningkat serta permintaan konsumen bisa terpenuhi. 

"Jadi saya mengajak tetangga terdekat untuk ikut berperan dalam membuat kerajinan tas soalnya tidak mampu apabila dikerjakan sendiri harus melibatkan banyak tenaga," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES