Melalui Pelatihan Vokasi, Nabire Siap Menjadi Lumbung Jagung Berkualitas di Papua
TIMESINDONESIA, NABIRE – Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) kembali menggelar pelatihan vokasi jagung di Nabire, Provinsi Papua. Pelatihan dilaksanakan 24-26 Mei 2023 di Kampung Wanggar Sari, Distrik Wanggar, Kabupaten Nabire yang merupakan salah satu sentra komoditas jagung di Provinsi Papua.
Pelatihan yang diikuti oleh 30 orang petani ini berasal dari Distrik Wanggar antara lain Kampung Wiraska, Wanggar Sari, Wanggar Makmur, dan Bumi Mulia. Sebagai sentra Jagung, produksi jagung di Distrik Wanggar dari tahun 2016-2021 mengalami kenaikan dari 895 ton menjadi 2.562 ton. Potensi baik ini membutuhkan support pengembangan SDM sehingga produktifitas dan kualitas yang dihasilkan dapat semakin baik. Peningkatan kualitas menjadi hal penting untuk tujuan perluasan potensi pasar.
Advertisement
Pengembangan dan peningkatan kapasitas SDM pertanian berperan penting menggenjot produktivitas pertanian. Hal ini menjadi perhatian utama sekaligus tugas pokok Kementerian Pertanian (Kementan) melalui BPPSDMP.
“Salah satu fokus kita meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Sementara itu Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan BPPSDMP di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian dan mengemban tugas meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian. Kementan memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia. Menurutnya, inilah tujuan pertama pembangunan pertanian.
"Tujuan lainnya adalah peningkatan pendapatan petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Dan terakhir peningkatan ekspor komoditas pertanian. Ketiga tujuan ini mustahil berhasil tanpa ditopang oleh SDM yang kompeten," tuturnya.
Sejalan dengan ini, sasaran umum BPPSDMP adalah terwujudnya SDM Pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha untuk mewujudkan kesejahteraan petani.
Dalam sambutan pembukaan, Sumardi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nabire, menyampaikan bahwa potensi pertanian di Nabire luar biasa, terutama jagung, tapi perlu diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusianya.
“Petani harus berpikiran terbuka, harus mengikuti perkembangan informasi dan teknologi yang terjadi di luar, sehingga meningkat statusnya menjadi Pengusaha Tani,” jelasnya.
Sumardi menambahkan bahwa pemerintah telah banyak memberikan bantuan-bantuan teknis, tapi di lapangan banyak mengalami kendala, seperti SDM petani yang tidak dilatih, sehingga mesin-mesin yang diberikanpun tidak dapat digunakan secara maksimal, sampai dijual.
“Selain itu belum ada program pembinaan UMKM, bagaimana produk segar dapat diolah menjadi produk nilai tambah. Kami hadir untuk melayani Bapak Ibu sekalian. Ayo semua semangat bikin program pengembangan untuk kampungnya” lanjutnya memotivasi peserta pelatihan.
Salah satu widyaiswara BBPP Ketindan, Saptini Mukti Rahajeng, yang melatih pada pelatihan ini menuturkan, bahwa tujuan pelatihan vokasi jagung di Kabupaten Nabire untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha jagung di Kabupaten Nabire. Terutama pada praktek budidaya jagung yang baik, sehingga dapat mendorong produksi jagung berkualitas.
“Harapannya berdampak pada perluasan akses pasar hingga peningkatan pendapatannya. Jika hasil dari pelatihan ini baik, tentu dapat direkomendasikan pengembangan produk jagung mendukung nilai. Kabupaten Nabire siap menjadi lumbung jagung berkualitas untuk Papua,” kata Ajeng, sapaan akrab Saptini Mukti Rahajeng. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |