Ekonomi

Kemendag Targetkan Digitalisasi Seribu Pasar Tradisional per Tahun

Kamis, 22 Juni 2023 - 16:44 | 107.85k
Wamendag RI, Dr. Jerry Sambuaga saat berada di Universitas Brawijaya. (FOTO: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)
Wamendag RI, Dr. Jerry Sambuaga saat berada di Universitas Brawijaya. (FOTO: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI) terus melakukan upaya digitalisasi pada seluruh pasar tradisional yang ada di Indonesia. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dr. Jerry Sambuaga mengatakan, setiap tahun, targetnya ada seribu pasar tradisional yang masuk dalam digitalisasi.

"Kita sampai hari ini, sudah lebih dari seribu pasar malah, dari kita sebagai Wamendag sampai sekarang, kita sudah lebih dari seribu," ucapnya saat berada di Universitas Brawijaya, Kamis (22/6/2023).

Advertisement

Dia menjelaskan, digitalisasi pasar yang dia maksud adalah dengan mengubah sistem pembayaran yang ada di pasar tradisional, yang semula secara konvensional, atau dengan uang kertas, bergeser ke arah transaksi digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)

"Yang kita masukkan digitalization mulai dari transaksi pembayaran, seperti yang bisa kita saksikan. Kita bekerjasama dengan perusahaan daerah, termasuk kalau disini (Kota Malang) dengan Pak Wali Kota, dengan tempat -tempat lain juga sama seperti itu," imbuhnya.

Menurutnya, dengan beralih ke transaksi digital, ada beberapa keuntungan yang bisa dirasakan oleh pembeli maupun penjual. Dari sisi pembeli, yang bersangkutan bisa mendapatkan waktu transaksi yang jauh lebih cepat dan aman.

"Bayar pakai QRIS, terus kita scan QR code, nggak sampai 3 detik, langsung bayar. Selsei," kata dia.

Keuntungan dari sisi pedagang apabila menggunakan transaksi digital adalah, apabila pedagang tersebut ingin mengajukan pinjaman ke bank, maka pedagang tersebut akan lebih mudah, karena catatan transaksinya akan ter-record dengan baik dalam aplikasi.

"Misalnya sekarang perdagang meminjam uang ke bank, bank tanya, coba lihat cash flow-nya, coba lihat aliran jual -beli transaksi pembelian per hari ini, atau penjualan, dia akan lebih gampang meminjam uang ke bank sebagai kredit, karena sudah digitalisasi, sudah rapi, teradministrasikan dengan baik," tutur Jerry.

Dengan hal ini, menurutnya peralihan dari sistem transaksi konvensional ke digital harus segera dilakukan di seluruh pasar tradisional yang ada di Indonesia. Sehingga digitalisasi ini bisa berjalan di semua sektor kehidupan.

"Nah ini artinya, sekali lagi, inklusi keuangan juga menyasar kepada seluruh pelaku usaha, termasuk peragang pasar," pungkas Jerry. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES