Pengamat Ekonomi Ubaya Soroti Efek Kenaikan Harga Minyak Dunia
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Bambang Budiarto, seorang pengamat ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya) mengatakan bahwa kenaikan harga minyak dunia akan memiliki dampak ekonomi dan sosial di Indonesia, termasuk Jawa Timur.
Terdapat lima dampak utama yang mungkin terjadi, yaitu inflasi, peningkatan biaya impor, kenaikan subsidi energi, meningkatnya biaya transportasi, dan ketidakpastian ekonomi.
Advertisement
"Dampak ini juga dapat mempengaruhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara keseluruhan," ucapnya, Kamis (7/9/2023).
Bambang juga mengingatkan bahwa kenaikan harga minyak dapat mengganggu investasi dan pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian, perubahan harga minyak dunia juga bisa memiliki dampak positif, seperti peningkatan pendapatan ekspor bagi negara produsen minyak.
"Yang terpenting adalah bagaimana pemerintah merespons dan menindaklanjuti kebijakan ekonomi dan energi dalam menghadapi situasi ini," ucapnya.
Sekretaris Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Surabaya ini juga mencatat bahwa masyarakat Indonesia, khususnya di Jatim, telah terbiasa dengan fluktuasi harga minyak dunia, sehingga tidak terlalu terkejut dengan situasi ekonomi yang tidak pasti.
Oleh karena itu, pemerintah harus berhati-hati dalam mengambil keputusan ekonomi, termasuk dalam penggunaan subsidi yang masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Selain itu, laporan dari Badan Energi Internasional pada Juli 2023 menyebutkan bahwa permintaan minyak global meningkat, sementara pasokan dari OPEC+ berkurang, yang juga berdampak pada harga minyak. Terakhir, data dari Pertamina Wilayah Jabanusa menunjukkan bahwa pertalite subsidi masih mendominasi pangsa pasar BBM, sementara produk lain memiliki pangsa pasar yang lebih kecil. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |